Presiden Prabowo: Banyak Pemimpin Politik Belum Pahami Efisiensi Bisnis Modern

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menyoroti jarak antara pelaku ekonomi dan aktor politik Indonesia. Menurutnya, banyak pemimpin politik yang belum sepenuhnya memahami pentingnya efisiensi dan pengelolaan bisnis yang modern.
Pertanyaan ini disampaikan presiden dalam talkshow session Grand Finale Dinner Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu malam.
“Banyak pemimpin politik mungkin takut pada angka (data) atau bisnis. Karena itu, saya mengimbau generasi muda yang ingin menjadi pemimpin politik agar memahami ekonomi dan dunia usaha,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Prabowo menyampaikan optimistisnya dalam upaya pengurangan jumlah Badan Usaha Milik negara (BUMN) dari 1.000 menjadi sekitar 200 entitas usaha. Hal ini dapat meningkatkan rasio profitabilitas antara laba dibandingkan total aset (Return of Asset/RoA).
Ia pun sudah memberikan arahan kepada CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani untuk melaksanakan rasionalisasi tersebut.
“Saya sudah memberikan arahan kepada pimpinan Danantara untuk melakukan rasionalisasi, memangkas dari sekitar 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200, 230, atau 240,” ungkapnya.
Selain itu, ia meminta manajemen Danantara Indonesia untuk mengoperasikan BUMN dengan standar bisnis internasional, termasuk merekrut talenta terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri.
Presiden menyatakan, langkah tersebut dilakukan agar pengelolaan BUMN lebih efisien, transparan, dan berdaya saing global.
Melalui upaya tersebut, ia optimistis rasio Return of Asset BUMN yang tadinya hanya sekitar 1-2% bisa meningkat.
“Saya sudah ubah aturannya, sekarang ekspatriat dapat memimpin BUMN kita,” katanya. (Antara)
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 9 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu