Poltracking: Program Makan Bergizi Gratis Dianggap Paling Bermanfaat dan Tepat Sasaran

BeritaNasional.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai publik sebagai program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang paling bermanfaat dan tepat sasaran, menurut survei Poltracking Indonesia.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda Rasyid, menjelaskan bahwa 22,7 persen responden menilai MBG sebagai program prioritas paling bermanfaat dibanding program lainnya yang dijalankan pemerintah.
“Dari 100 persen responden, 22,7 persen (posisi pertama) mengatakan Makan Bergizi Gratis (MBG) paling bermanfaat,” kata Hanta Yuda dalam kanal YouTube Poltracking Indonesia, Minggu (19/10/2025).
Posisi berikutnya ditempati oleh Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 13,6 persen, Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebesar 11,3 persen, Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar 9,7 persen, dan layanan kesehatan gratis sebesar 8,8 persen.
“Jadi ini lima program prioritas yang paling dianggap bermanfaat oleh publik,” ujarnya.
Hanta menambahkan bahwa MBG juga menempati posisi teratas sebagai program yang dianggap paling tepat sasaran oleh masyarakat.
“Yang pertama adalah MBG (25 persen), kemudian subsidi upah 11,7 persen, Kartu Indonesia Pintar 10 persen, layanan kesehatan gratis 9,8 persen, dan Kartu Indonesia Sehat 9,4 persen,” jelasnya.
Selain tingkat manfaat dan ketepatan sasaran yang tinggi, Hanta menyebut tingkat pengetahuan publik terhadap program MBG juga sangat besar, mencapai 89,7 persen responden.
“Kami juga mendalami apakah responden setuju dengan program ini. Hampir 70 persen, yakni 69,8 persen, mengatakan setuju dengan program MBG,” ungkapnya.
Menurut Hanta, temuan ini menunjukkan bahwa di tengah berbagai dinamika pelaksanaan, program MBG tetap mendapat apresiasi luas dari masyarakat.
“Jadi ini relatif, tingkat pengetahuannya paling tinggi, kemudian juga tingkat setujunya cukup tinggi, dengan segala macam isu dan dinamika di program ini,” katanya.
Survei nasional Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Presiden Prabowo ini dilakukan Poltracking Indonesia dengan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden berusia di atas 17 tahun, dengan margin of error ±2,9 persen.
Survei dilaksanakan pada 3–10 Oktober 2025, melibatkan enumerator lapangan yang telah mendapatkan pelatihan survei dari tim pusat.
Hasil survei juga dibandingkan dengan data demografi Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 untuk memastikan akurasi dan representativitas nasional.
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 19 jam yang lalu