Muhaimin Sebut Kamboja Bukan Tempat Aman untuk Pekerja WNI

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 28 Oktober 2025 | 15:31 WIB
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar. (Foto/Kemenko PM)
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar. (Foto/Kemenko PM)

BeritaNasional.com -  Lebih dari 100 ribu warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja. Para pekerja tersebut bekerja di sektor formal maupun informal.

Data tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar saat merespon banyaknya WNI yang berkerja di negara itu dan berupaya kembali ke Indonesia. 

"Di sana (Kamboja) itu terakhir sekitar 100 ribu orang. Seratus ribu orang itu baik yang bekerja di sektor tertentu maupun yang men-support makanannya, konsumsi hariannya," ujarnya. 

Berdasar catatan yang dimiliki banyak warga Indonesia yang bekerja di sektor kuliner di Kamboja.

"Makanya di sana ada Soto Lamongan, ada rujak cingur, Pecel Madiun. Banyak di sana," katanya.

Kamboja sambung dia hingga kini belum memiliki kerja sama resmi dengan Indonesia yang menjamin keselamatan dan hak-hak pekerja migran asal Indonesia.

Ia juga menyoroti tingginya potensi eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang terhadap pekerja migran yang tidak melalui jalur resmi.

Pemerintah terus berkoordinasi dengan KBRI Pnomh Penh agar tidak ada WNI yang menjadi korban perdagangan orang di Kamboja.

Ia meminta agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja ke Kamboja karena negara tersebut bukan negara tujuan penempatan PMI.

"Kita terus mengkampanyekan dan menyosialisasikan bahwa Kamboja bukan tempat aman untuk pekerja migran kita," tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: