Buntut Lelucon Pemakaman Adat Toraja Berujung Laporan Polisi, Komika Pandji Minta Maaf
BeritaNasional.com - Jokes atau lelucon Komika Pandji Pragiwaksono berbuntut panjang setelah Aliansi Pemuda melaporkannya ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan dan ujaran bernuansa SARA terhadap masyarakat Toraja.
Laporan terhadap Pandji tercatat dengan nomor 01/LP/APT/XI/2025 pada Senin (3/11/2025).
“Kami membuat laporan untuk kepentingan masyarakat Toraja,” kata Ricdwan Abbas Bandaso saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).
Dalam laporan itu, pelapor menyertakan sejumlah barang bukti berupa tautan YouTube, foto, tangkapan layar, dan bukti lainnya. Bukti-bukti tersebut dianggap menunjukkan bahwa Pandji telah bersikap rasis, melecehkan, dan merendahkan martabat masyarakat Toraja dalam materi stand-up comedy-nya.
Video tersebut, yang diunggah di kanal YouTube Pandji Pragiwaksono dengan judul Uang VS Pendidikan, kini viral di berbagai platform media sosial.
Pelapor menilai Pandji telah mengolok-olok ritual pemakaman Suku Toraja, termasuk lelucon tentang tradisi pemakaman yang dianggap sangat mahal hingga membuat sebagian warga jatuh miskin.
“Sejak video ini viral, belum ada klarifikasi atau permintaan maaf kepada masyarakat Toraja, sehingga kami mengambil inisiatif untuk melaporkan Pandji,” papar Ricdwan.
Laporan ini menyertakan beberapa dasar hukum, di antaranya:
- UUD 1945 Pasal 28I ayat (3) tentang identitas budaya dan hak masyarakat tradisional.
- Pasal 156 KUHP, Pasal 157 KUHP, dan UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 28 ayat (2) jo. Pasal 45A ayat (2), sebagaimana diubah UU No. 19 Tahun 2016.
- UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dan UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
Pandji Pragiwaksono Minta Maaf
Komika Pandji Pragiwaksono kemudian menyampaikan permohonan maaf terbuka terkait lelucon dalam acara Mesakke Bangsaku yang dianggap menyinggung upacara adat pemakaman Rambu Solo’ di Toraja.
Lelucon tersebut menggambarkan tradisi pemakaman yang dianggap membuat masyarakat Toraja jatuh miskin karena biaya tinggi, sehingga beberapa keluarga menaruh jenazah di ruang tamu sebelum dimakamkan.
Dalam pernyataannya, Pandji mengakui kurang pengetahuan terkait tradisi Toraja. Pernyataan ini muncul setelah video acara yang digelar awal November 2025 kembali viral di media sosial.
“Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati. Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya,” tulis Pandji melalui akun resmi media sosialnya.
Pandji juga mengaku telah berdialog dengan Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), yang membantu menjembatani niat baiknya untuk meminta maaf kepada masyarakat Toraja.
“Dalam pembicaraan lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja, maknanya, nilainya, dan kedalamannya,” ujar Pandji.
“Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” tambahnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 8 jam yang lalu






