OPEC+ Naikkan Produksi Minyak 137 Ribu Barel Per Hari pada Desember 2025

BeritaNasional.com - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan produksi minyak mentah global.

Dilansir dari Xinhua News pada Rabu (5/11/2025), kelompok tersebut menyepakati penambahan produksi 137.000 barel per hari (bph) mulai Desember 2025.

Keputusan ini diambil setelah negara-negara anggota utama, termasuk Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, dan lainnya, melakukan peninjauan mendalam terhadap kondisi pasar global dan prospek ekonomi.

Menurut pernyataan resmi OPEC, penyesuaian ini didasarkan pada optimisme terhadap stabilitas ekonomi global dan fundamental pasar yang dianggap sehat, terutama tercermin dari tingkat persediaan minyak yang rendah.

Penambahan 137.000 bph ini merupakan penyesuaian yang diambil dari pemotongan produksi sukarela tambahan sebesar 1,65 juta bph yang telah diumumkan sejak April 2023.

"Mengingat prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat saat ini, sebagaimana tercermin dari rendahnya persediaan minyak, delapan negara peserta memutuskan untuk menerapkan penyesuaian produksi sebesar 137.000 barel per hari dari penyesuaian sukarela tambahan sebesar 1,65 juta barel per hari yang diumumkan pada April 2023. Penyesuaian ini akan dilaksanakan pada Desember 2025," demikian bunyi pernyataan dari OPEC.

Kendati demikian, OPEC+ juga telah merencanakan langkah selanjutnya. Karena adanya faktor musiman, delapan negara anggota tersebut memutuskan untuk menghentikan sementara peningkatan produksi yang baru disepakati itu selama tiga bulan, yakni pada Januari, Februari, dan Maret 2026.

OPEC mencatat bahwa pemotongan produksi sukarela tambahan sebesar 1,65 juta bph yang diperkenalkan sejak April 2023 dan diperpanjang hingga akhir 2026, dapat dikembalikan sebagian atau seluruhnya di kemudian hari, tergantung pada dinamika dan kondisi pasar minyak global.

Kedelapan negara produsen utama tersebut dijadwalkan akan bertemu kembali pada tanggal 30 November mendatang untuk membahas dan memutuskan tindakan penyesuaian pasar berikutnya.