AS Kembali Tembak Kapal Narkoba di Pasifik Timur, Total 17 Kapal Ditenggelamkan dan 66 Orang Tewas

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 05 November 2025 | 17:13 WIB
AS kembali tembak kapal narkoba di Pasifik Timur, total 17 kapal ditenggelamkan dan 66 orang tewas. (Foto/Instagram Pete Hegseth)
AS kembali tembak kapal narkoba di Pasifik Timur, total 17 kapal ditenggelamkan dan 66 orang tewas. (Foto/Instagram Pete Hegseth)

BeritaNasional.com - Sebanyak dua pria tewas dalam serangan terbaru militer Amerika Serikat (AS) yang menyasar kapal-kapal di perairan internasional Pasifik Timur pada Selasa (4/11/2025) kemarin. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth lewat akun media sosialnya mengungkap, kapal-kapal tersebut diduga mengangkut narkotika.

Sejak 2 September 2025, militer AS telah menenggelamkan sebanyak 17 kapal di Karibia dan Pasifik timur, dan menewaskan sedikitnya 66 orang.

"Hari ini, atas arahan Presiden (AS Donald) Trump, Departemen Perang melancarkan serangan kinetik mematikan terhadap sebuah kapal yang dioperasikan oleh Organisasi yang Dicap sebagai Teroris (Designated Terrorist Organization)," tulis Hegseth dalam sebuah unggahannya.

"Tidak ada (personel) pasukan AS yang terluka dalam serangan itu, dan dua pria teroris narkotika (narco-terrorist), yang menaiki kapal itu, tewas," sambungnya.

Namun demikian, Hegseth tidak memberikan bukti atau menyebut nama kartel terkait.

Pemerintahan Trump juga telah meningkatkan kehadiran militernya di seluruh Karibia sejak Agustus 2025. Saat ini, peningkatan kekuatan militer AS di Karibia merupakan yang terbesar di kawasan tersebut selama lebih dari tiga dekade.

Trump pada Jumat (31/10/2025) lalu menyampaikan bahwa dirinya belum memutuskan apakah AS akan melancarkan serangan darat di dalam wilayah Venezuela, bertentangan dengan laporan media bahwa pemerintahan Trump akan menyerang fasilitas militer Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro berulang kali mengecam tindakan Washington sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahannya dan memperluas pengaruh militer AS di Amerika Latin.

Senada, Presiden Kolombia Gustavo Petro bulan lalu menuding pemerintah AS melakukan "pembunuhan" terkait tewasnya para tersangka narkoba di laut.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: