Indonesia Siap Terima Repatriasi Benda Budaya dari AS

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 16 November 2025 | 01:00 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto/Kemenbud)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto/Kemenbud)

BeritaNasional.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, Indonesia akan segera menerima repatriasi sejumlah benda budaya dari Amerika Serikat (AS).

"Kita akan segera menerima sejumlah repatriasi benda cagar budaya dari Amerika Serikat. Sebelumnya kita juga pernah mendapatkan enam arca perunggu dan satu patung dari District Attorney of New York," katanya.

Rencana pemulangan kembali benda-benda budaya Indonesia dari AS dibahas dalam pertemuan Menteri Kebudayaan dengan Konjen RI di New York, Winanto Adi, di Gedung Kementerian Kebudayaan di Jakarta.

Salah satu benda budaya Indonesia yang berada di AS adalah arca Surocolo, yang selama ini disimpan di The Metropolitan Museum of Art atau The Met.

Pengelola The Met berencana memulangkan arca kecil dari perunggu tersebut ke Indonesia.

"Arca Surocolo ini membuka tabir baru repatriasi benda-benda cagar budaya Indonesia di Amerika Serikat. The Met secara proaktif datang kepada kita setelah mengetahui adanya artefak Indonesia yang hilang dan mirip dengan koleksi mereka," kata Fadli.

Fadli mengatakan, pemulangan arca Surocolo akan menandai fase baru repatriasi benda budaya Indonesia dari Amerika Serikat.

"Arus benda budaya ke Amerika sudah berlangsung lama. Dengan adanya preseden Surocolo, kita berharap institusi besar seperti The Met dan museum-museum lain mulai mengembalikan koleksi lama yang diduga diperoleh secara tidak sah. Ini adalah momentum yang harus kita lanjutkan," katanya.

Konjen Winanto Adi menyampaikan, Direktur The Met sudah datang langsung ke KJRI dan kemudian mengunjungi Borobudur untuk menelusuri asal-usul arca Surocolo.

"Dari sinilah terbuka dialog baru dan kemungkinan pengembalian lanjutan dari koleksi mereka. Ini momentum besar bagi Indonesia," kata Winanto.

Winanto mengatakan, selain arca Surocolo ada lima artefak lain yang akan dipulangkan dari AS ke Indonesia, termasuk arca perunggu dari era Kerajaan Sriwijaya dan terakota.

Ia menjelaskan, peningkatan penemuan artefak-artefak ilegal di AS tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota New York membentuk satuan tugas pemburu penyelundup barang antik sekitar 10 tahun tahun lalu.

"Ribuan artefak Asia Tenggara berhasil disita, termasuk yang berasal dari Indonesia," katanya.

Menurut dia, otoritas Amerika Serikat juga semakin aktif menelusuri asal temuan artefak, antara lain melalui konsultasi dengan para ahli dari Indonesia, dan mengupayakan pengalihan kepemilikan temuan artefak.

Fadli menambahkan, repatriasi benda budaya Indonesia dari AS bisa membuka peluang kerja sama yang lebih luas dalam penanganan benda-benda budaya.

Pemerintah berupaya meningkatkan kerja sama dengan penegak hukum, museum, dan otoritas kebudayaan di dunia untuk mencegah penyelundupan benda budaya serta mempercepat proses repatriasi artefak Indonesia yang berada di luar negeri.

"Repatriasi ini merupakan bagian dari komitmen kita menegakkan kedaulatan budaya," kata Fadli Zon.

Sumber: Antara


Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: