Terombang-ambing di Laut, Tim SAR Berhasil Evakuasi 14 Awak Kapal di Mentawai dan Kupang

Oleh: Kiswondari
Minggu, 16 November 2025 | 13:14 WIB
Terombang-ambing di laut, Tim SAR berhasil evakuasi 14 awak kapal di Mentawai dan Kupang-Penyelamatan kapal di Mentawai. (Foto/Instagram SAR Nasioanal)
Terombang-ambing di laut, Tim SAR berhasil evakuasi 14 awak kapal di Mentawai dan Kupang-Penyelamatan kapal di Mentawai. (Foto/Instagram SAR Nasioanal)

BeritaNasional.com - Tim SAR berhasil mengevakuasi total 14 korban dari dua kapal di dua lokasi berbeda, yakni di Mentawai, Sumatera Barat dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (15/11/2025) setelah terombang-ambing di laut. Di Mentawai, kapal nelayan Rezeki Sentosa 8 yang mengalami patah as saat melintas di perairan antara Pulau Sipora dan Pulau Pagai Utara, sebanyak lima awak kapal terombang-ambing sejak Kamis (13/11/2025). 

Usai menerima informasi awal pada Sabtu (15/11/2025) pukul 14.24 WIB dari keluarga salah satu awak kapal, Tim Rescue Kantor SAR Mentawai segera diberangkatkan menggunakan RIB 02 menuju area pencarian. Setelah melakukan penyisiran, tim akhirnya menemukan lima awak kapal dalam kondisi selamat dan tidak ada korban lain yang ditemukan meskipun laporan awal mencantumkan enam orang.

Tak lama kemudian, KN SAR Ramawijaya 240 tiba untuk memberikan dukungan dan melakukan penarikan kapal menuju Pelabuhan Sikakap. Seluruh awak kapal dan armada SAR tiba dengan selamat di Pelabuhan Sikakap pada Minggu (16/11) dini hari. Operasi SAR resmi ditutup setelah seluruh proses evakuasi dipastikan aman dan seluruh korban berhasil diselamatkan.

Dilansir dari Instagram SAR Nasional pada Minggu (16/11/2025), Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini dan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat di laut.

Di tempat lain, Kantor SAR Kupang, NTT bersama tim gabungan berhasil mengevakuasi sembilan korban kapal wisata jenis phinisi yang mati mesin di tengah laut di perairan Laut Sawu karena mengalami kecelakaan pada Sabtu (15/11/2025) kemarin.

“Pagi tadi sembilan korban itu berhasil diselamatkan dan sudah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang,” kata Kepala SAR Kupang Mexianus Bekabel di Kupang, Minggu (16/11/2025).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para korban, diketahui kapal wisata itu mati mesin di tengah laut akibat diterjang cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang. Akibatnya kapal wisata yang hendak berlayar dari Kupang ke Ende itu kemasukan air laut, sehingga berpengaruh pada mesin kapal dan kestabilan kapal wisata itu.

Tim SAR yang berangkat dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kupang Muhdar dan mengerahkan sejumlah personel serta kapal KN SAR Antareja 233.

Selain itu, Bakamla Kupang, Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Kupang (BKK Kelas 1 Kpg), KSOP Kupang, dan SROP Kupang turut berpartisipasi dalam misi penyematan ity. Dukungan pertolongan juga datang dari Kapal Feri KMP Lakaan yang kebetulan melintasi lokasi kejadian tersebut.

“Proses pertolongan dan evakuasi juga tidak mudah, karena gelombang tinggi di tengah laut,” terangnya.

Maxianus pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi para korban kapal yang mati mesin itu. Menurutnya, keberhasilan penyelamatan itu adalah bukti nyata sinergi yang baik antara potensi SAR dan masyarakat maritim.

Lebih lanjut, Mexianus menekankan pentingnya keselamatan pelayaran, di mana setiap kapal wajib dilengkapi dengan alat keselamatan, terutama Radio EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon). Dengan alat tersebut, bila terjadi kecelakaan, sinyal bahaya akan terpancar dan posisi keberadaan kapal dapat segera diketahui.

“Kami juga mengimbau agar para nelayan dan operator kapal selalu berhati-hati dan rutin memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum memutuskan untuk berlayar," pesan Maxianus.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: