Soal Ketum Golkar, Pengamat: Kuncinya Dapat Restu Presiden

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 19 Maret 2024 | 10:30 WIB
Airlangga Hartarto dapat dukungan jadi Ketum Golkar. (Foto/Instagram Golkar)
Airlangga Hartarto dapat dukungan jadi Ketum Golkar. (Foto/Instagram Golkar)

Indonesiaglobe.id -  Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk pemilihan ketua umum pada Desember 2024. 

Meski masih jauh, nuansa pertarungan ketua umum mulai menghangat.

Saat ini, pengurus DPP Golkar menegaskan posisi Airlangga Hartarto masih kuat sebagai ketua umum partai. 

Kepemimpinan Airlangga perlu dilanjutkan karena dianggap membawa kesuksesan bagi Golkar di Pemilu 2024. 

Perolehan kursi Golkar di DPR naik dari 85 menjadi 102 kursi. Ditambah, berhasil mengantarkan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.

Pengamat Politik, Ujang Komarudin, menilai Airlangga merupakan calon yang potensial menjadi ketua umum Golkar periode berikutnya.

Di samping, masih banyak nama potensial lainnya, seperti Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, sampai Erwin Aksa.

Namun, Ujang menyoroti ada syarat tidak tertulis yang perlu dipenuhi oleh ketua umum Golkar. Yaitu mendapatkan dukungan dan restu presiden yang tengah menjabat.

"Kursi Golkar itu sebenarnya siapapun ketum Golkar yang lebih penting kunci dari semuanya adalah mendapatkan restu dari presiden," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (19/3/2024).

Ujang menilai, sampai saat ini Airlangga masih menjadi calon ketua umum periode berikutnya yang paling unggul dibanding nama-nama lainnya.

"Kalau saya lihat kalau Munas Desember Airlangga masih bisa unggul," ujarnya.

Di sisi lain, soal isu Presiden Joko Widodo diusulkan menjadi ketua umum partai.

Ujang menilai hal ini sulit lantaran ada aturan partai yang mengharuskan calon ketua umum merupakan kader GOlkar dan memiliki pengalaman minimal lima tahun menjadi pengurus.

"Seluruh kader mestinya menolak karena tidak sesuai ketentuan, jangan biarkan itu terjadi," pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: