Sejumlah Negara Eropa Akui Palestina di Sidang Umum PBB, Macron: Waktu Perdamaian Tiba

BeritaNasional.com - Sejumlah negara Eropa secara resmi mengakui Negara Palestina dalam pertemuan Sidang Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9/2025) WIB.
Langkah ini menandai pergeseran diplomatik yang signifikan di Eropa dan memperdalam jurang kebijakan antara benua itu dengan Amerika Serikat (AS).
Pada pertemuan tingkat tinggi PBB tentang penyelesaian damai masalah Palestina, lima negara Eropa seperti Prancis, Luksemburg, Belgia, Malta, dan Monako secara serempak mengumumkan pengakuan mereka.
Pengumuman ini mengikuti jejak Kanada, Inggris, dan Australia yang telah lebih dulu mengambil langkah serupa.
"Waktunya perdamaian telah tiba," kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dikutip dari Xinhua News pada Selasa.
Sementara itu, Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden menyebut pengakuan ini sebagai "awal dari komitmen baru terhadap harapan" dan "solusi dua negara".
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menyatakan pengakuan ini bertujuan untuk "menghidupkan kembali harapan perdamaian." Ia mengecam "krisis kemanusiaan buatan manusia di Gaza" yang menurutnya tidak bisa ditoleransi.
Pengakuan oleh negara-negara Eropa ini menyoroti perpecahan yang semakin dalam dengan AS.
Washington yang memboikot pertemuan tersebut dan terus mendukung Israel tetap menentang pengakuan pada tahap ini. AS adalah satu-satunya anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang tidak mengakui Palestina.
Kepala Dewan Eropa Antonio Costa menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara.
"Hanya ada satu jalan ke depan: solusi dua negara," ujarnya. "Negara Israel yang aman dan diakui. Negara Palestina yang merdeka, demokratis, dan layak. Hidup berdampingan," katanya.
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 20 jam yang lalu