Erdogan Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bukan Solusi Akhir Masalah Palestina

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:50 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto/Instagram Erdogan)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto/Instagram Erdogan)

BeritaNasional.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa perjanjian gencatan senjata yang baru saja ditandatangani di Sharm el-Sheikh, Mesir, tidak boleh dianggap sebagai penyelesaian akhir untuk konflik Palestina. Ia mendesak Israel untuk menghormati komitmennya sembari memperingatkan terhadap potensi pelanggaran.

Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan kepada wartawan yang dilansir dari Xinhua News pada Selasa (14/10/2025) dalam penerbangan pulang dari Mesir.

"Salah jika menganggap dokumen ini sebagai penyelesaian masalah Palestina. Intinya, ini adalah kesepakatan gencatan senjata," ujarnya.

Solusi Sejati: Negara Palestina Merdeka

Erdogan menambahkan bahwa satu-satunya "solusi sejati" dan berkelanjutan bagi perjuangan Palestina adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada Senin, Erdogan bergabung dengan sejumlah pemimpin global, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden AS Donald Trump, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dalam menandatangani dokumen yang mendukung kesepakatan gencatan senjata Gaza pada pertemuan puncak di Sharm el-Sheikh.

Kantor berita semi-resmi Anadolu mengutip pernyataan Erdogan mengenai pentingnya komitmen tersebut:

"Tanda tangan ini bukan sekadar simbolis. Ini menandai komitmen kami terhadap perdamaian sebagai bagian dari sejarah," kata Erdogan.

Desak Israel Jaga Komitmen

Meski telah menandatangani perjanjian, Erdogan tidak menutupi kekhawatiran Turki terhadap rekam jejak Israel dalam mematuhi kesepakatan serupa di masa lalu.

Ia mendesak Israel untuk menghormati janji-janji yang telah dibuat di bawah kesepakatan tersebut.

"Israel memiliki rekam jejak pelanggaran gencatan senjata yang buruk. Situasi ini memaksa kami untuk lebih waspada dan teliti," tegasnya.

Erdogan menambahkan bahwa Turki, AS, dan negara-negara lain bertekad penuh untuk menjaga dan melindungi keberlangsungan gencatan senjata kali ini.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: