Saat Prabowo Soroti Rasio Pajak Indonesia Kalah dari Malaysia dan Thailand

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 22 Maret 2024 | 07:32 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Indonesiaglobe/Elvis Sendow)
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Indonesiaglobe/Elvis Sendow)

Indonesiaglobe.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto heran penerimaan pajak di Indonesia terbilang rendah. Hanya 10-11 persen dari gross domestic product (GDP). Padahal di era Orde Baru bisa mencapai angka 14 persen.

Saat ini kalah dari Thailand dan Malaysia yang mencapai angka 16 persen.

"Penerimaan pajak kita sekarang itu hanya 11 persen dari GDP kita, 11 persen dari GDP kita. Di Orde Baru pernah 14 persen. Sekarang Thailand kalau tidak salah sudah 16 persen, kalau tidak ya. Malaysia sekitar itu 16 persen, Kamboja mungkin lebih," kata Prabowo di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

"Nah kenapa kok kita hanya 10 persen, bedanya apa orang Thailand, orang Malaysia, orang Kamboja sama kita?" imbuhnya.

Prabowo mengatakan harus ditanya kepada para ahli pajak Indonesia. Mengapa penerimaannya jauh dibandingkan di era Orde Baru.

"Itu yang harus kita tanya kepada ahli-ahli perpajakan kita. Di jaman orde baru 14 persen, kenapa sekarang turun," ujarnya.

"Katanya orde baru jelek, hal-hal semacam itu, kalau kita bisa sama dengan Thailand saja atau sama dengan Malaysia, berarti kan kita sampai ke 16 persen. Kalau tidak salah Thailand sudah 18 persen," lanjut Prabowo.

Menurutnya, bisa saja ditingkatkan dengan digitalisasi. Supaya menaikan penerimaan pajak di Indonesia.

"Mungkin dengan tambah komputerisasi, pakai digitalisasi, pakai, banyak yang bisa di. Jadi itu naiknya itu bisa langsung 75 miliar dolar, apalagi kalau bisa sama dengan Vietnam, mungkin kita bisa naiknya 95 miliar dollar," kata Prabowo.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: