Penjelasan BMKG soal Gempa M 6,5 di Tuban

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 22 Maret 2024 | 18:27 WIB
Ilustrasi Gempa. (foto/freepik)
Ilustrasi Gempa. (foto/freepik)

Indonesiaglobe.id - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi akibat adanya aktivitas sesar sesar aktif di Laut Jawa.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Jumat (23/3/2024)

Diketahui, gempa terjadi pada 15.52 WIB wilayah Laut Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,92° LS ; 112,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

“Gempabumi ini merupakan bagian rangkaian gempabumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 (dua puluh dua) aktivitas gempa bumi,” paparnya. 

Dijelaskan Daryono, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI ( Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan ), daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)

Kemudian daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), dan daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo  dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). 

“Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tuturnya.

Daryono pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” jelas Daryono.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: