155.165 Personel Gabungan Siap Amankan Operasi Ketupat Lebaran 2024, Disebar di Daerah Rawan Kejahatan

Oleh: Mufit
Rabu, 03 April 2024 | 19:15 WIB
Ilustrasi personel gabungan TNI-Polri. (Indonesiaglobe/Elvis Sendow).
Ilustrasi personel gabungan TNI-Polri. (Indonesiaglobe/Elvis Sendow).

Indonesiaglobe.id - Sebanyak 155.165 personel gabungan TNI-Polri disiagakan dalam Operasi Ketupat 2024 untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Operasi tersebut berlangsung selama 13 hari, dimulai dari 4 April hingga 16 April.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ratusan ribu personel gabungan tersebut diterjunkan untuk memastikan momen lebaran dan mudik dengan aman, sehingga masyarakat merasa tenang.

"TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat 'Ketupat 2024' yang melibatkan 155.165 personel, selama 13 hari dari tanggal 4 sampai dengan 16 April 2024," kata Sigit saat memberi arahan dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

"Operasi ini telah diawali KRYD Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) tanggal 28 Maret sampai dengan 3 April 2024 dan akan dilanjutkan pasca operasi tanggal 17 sampai dengan 23 April 2024," sambungnya.

Lebih lanjut, Sigit menyebut pihaknya telah mendirikan ribuan pos keamanan yang tersebar di beberapa wilayah. Dia meminta masyarakat untuk segera melapor kepada pos terdekat jika mengalami tindakan kejahatan.

"Dalam operasi ini, telah dipersiapkan 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu," ungkapnya.

"Ini dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian," sambung Sigit.

Dia meminta kepada para personel yang bersiaga di pos-pos tersebut harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal kepada masyarakat selama Operasi Ketupat 2024 berlangsung.

"Tentunya, pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal," tuturnya.

Selain itu, terkait penggunaan jalan tol dan arteri, mantan Kabareskrim itu meminta jajarannya untuk memberi jaminan keamanan kepada masyarakat.

Kemudian, keselamatan, ketertiban serta kelancaran lalu lintas kepada masyarakat, dengan memeriksa kesiapan infrastruktur yang akan dipakai.

“Reduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya, terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: