Menko Airlangga Beberkan Alasan Bansos Dirapel, Salah Satunya Efisiensi Biaya

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 05 April 2024 | 15:38 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan Bansos dirapel dan dikeluarkan di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024. Praktik bantuan dirapel ini merupakan hal yang biasa dilakukan.

Ia mencontohkan ketika mengeluarkan bantuan sosial ketika kenaikan harga BBM. Ini sengaja dilakukan agar tidak memberatkan masyarakat.

"Rapel ini dilakukan antara lain pada saat BBM di bulan September, itu karena BBM itu naiknya satu kali pak, jadi kalau kita tidak dirapel di depan itu nanti masyarakatnya berat,"  ujar Airlangga saat sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Saat itu, bansos diberikan di awal, dan diberikan dalam dua tahapan. Misalnya pada Oktober cair bulan November. Lalu November-Desember cair pada November.

"Jadi kita kasih di awal, walaupun realisasinya kita lakukan dalam dua tahapan, yaitu Oktober cair bulan November, lalu November-Desember cair November," kata Airlangga.

Hal sama berlaku pada program PKH. Biasanya disalurkan satu kali dalam tiga bulan. Begitu juga kartu sembako diserahkan setiap dua bulan.

"Demikian pula program lain yang ada di Ibu Menteri Sosial, PKH kan tiga bulan sekali, jadi salurannya kan empat kali setahun. Kemudian Kartu Sembako juga dua bulan, jadi setahun enam kali, jadi rapel pertimbangan itu," kata Airlangga.

Pertimbangan pemerintah merapel bansos untuk efisiensi biaya. Karena akan lebih murah untuk biaya bank dan pos.

"Selain itu ada pertimbangan juga biaya, efisiensi biaya, kalau satu kali efisiensi biayanya kan sama kalau dia jumlah tertentu, biaya di perbankan maupun di pos," kata Airlangga.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: