Di Sidang MK, Muhadjir Ungkap Alasan Bansos-BLT Disalurkan Januari & Februari

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 05 April 2024 | 17:30 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Beritanasional.com/Oke Atmadja)
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Beritanasional.com/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memaparkan secara terperinci mekanisme bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pada Januari dan Februari 2024 dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4/2024).

Hal tersebut diungkapkannya untuk menjawab pertanyaan Ketua MK Suhartoyo tentang bansos-bansos yang disalurkan bersamaan kepada penerima program keluarga harapan (PKH) pada Januari-Februari 2024.

Muhadjir menjelaskan bahwa pihaknya bersama Kemensos membagikan bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) bukan hanya waktu tersebut saja.

‘’Tadi, sudah saya sampaikan bantuan secara simultan itu bukan hanya pada Januari saja, sejak dulu begitu. Jadi, misalnya ada 1,2 persen sekitar 5 juta penduduk miskin ekstrem menerima hampir semua bantuan,’’ ungkapnya.

Menurut Muhadjir, bukan hanya penerima PKH, bansos juga diberikan kepada keluarga miskin dengan kriteria tertentu.

‘’Misalnya, di situ ada ibu hamil, ada ibu menyusui, ada anak sekolah, ada keluarga difabel, ada keluarga lansia. Jadi, kalau nanti di keluarga miskin itu ada salah satu atau beberapa orang yang memenuhi kriteria ini dia dapat juga PKH,’’ katanya.

Menurut Muhadjir, bansos dan BLT tersebut diberikan secara bersamaan dengan Kemensos karena beberapa wilayah terdampak El Nino. Pemerintah turut memberikan bantuan pangan berupa beras untuk menanggulangi bencana tersebut.

‘’Kemudian dia juga dapat BLT bansos, makanan dari Kemensos. Dia juga mendapatkan bantuan pangan el nino. Dia juga mendapatkan bantuan pangan beras. Sehingga miskin ekstrem ini setelah mendapatkan bantuan dari semua sisi itu akan terangkat pendapatannya menjadi di atas garis kemiskinan,’’ kata Muhadjir.

Suhartoyo pun kembali bertanya apakah tidak terjadi tumpang tindih di antara sekian banyak jenis bantuan tersebut.

Muhadjir lantas menjelaskan masalah kemiskinan yang dibagi dalam tiga jenjang. Yakni, miskin ekstrem, miskin, dan hampir miskin.

‘’Untuk miskin ekstrem itu hampir semua program itu dikenakan, diberikan kepada mereka. Untuk menaikkan tingkat, garis pendapatan, pengeluaran dia itu di atas kemiskinan. Syukur-syukur menjadi tidak miskin,’’ jelas mantan Mendikbud tersebut.

Muhadjir kemudian menekankan bahwa pemberian BLT dan bansos itu dilakukan berjenjang sesuai dengan kadar kebutuhan penerima.

‘’Jadi, untuk mengintervensi penanganan kemiskinan itu dilakukan secara berjenjang sesuai dengan kadar kebutuhan atau tingkat kebutuhan yang dialami oleh masing-masing, dan itu kami lakukan by name by address,’’ tuturnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: