Konflik Militer, Warga Myanmar Banyak yang Lari ke Thailand

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 11 April 2024 | 08:00 WIB
Warga Myanmar banyak yang lari ke Thailand  (Beritanasional/Meta)
Warga Myanmar banyak yang lari ke Thailand (Beritanasional/Meta)

BeritaNasional.com - Warga di pusat perdagangan Myanmar melarikan diri melewati perbatasan ke Thailand, Selasa (9/4/2024). Mereka melarikan diri di tengah suara ledakan-ledakan akibat pertempuran di Myanmar.

Situasi ini muncul setelah kelompok bersenjata dari etnis minoritas mengatakan bahwa mereka telah menguasai pangkalan militer kunci di wilayah tersebut.

Pejuang dari Persatuan Nasional Karen (KNU) mengatakan, mereka telah menguasai pangkalan militer sekitar 10 kilometer sebelah barat Myawaddy, dan bahwa lebih dari 600 tentara, polisi dan keluarga mereka telah menyerah.

Dikutip dari VOA, penduduk setempat mengatakan, mereka bisa mendengar letusan senjata dan sejumlah ledakan. “Sejumlah orang sudah melarikan diri, khususnya mereka yang tinggal di dekat kantor polisi,” salah seorang warga.

“Kami mendengar tembakan senjata dan ledakan-ledakan saat ini. Kami mendengar suara pesawat terbang di atas,” tambah mereka.

Mereka mengatakan bahwa nampaknya pejuang KNU tidak berada di dalam kota dan sebuah jembatan yang menghubungkan Myawaddy ke kota kecil di Thailand bernama Mae Sot di dekat perbatasan masih dibuka.

“Saya mendengar dua ledakan keras,” warga Myawaddy yang lain. “Kebanyakan toko sudah tutup hari ini dan warga lokal melarikan diri ke Thailand,” tambahnya.

Layanan telepon genggam Myanmar tidak berfungsi, kata mereka, dan menambahkan bahwa warga menggunakan kartu SIM dari Thailand.


Warga di Thingannyinaung, Myanmar mengatakan, ia telah meninggalkan rumahnya beberapa pekan lalu setelah pertempuran sebelumnya dan sekarang mencari perlindungan di perbatasan Thailand. “Banyak pengungsi sekarang tinggal di dekat sungai antara Thailand dan Myanmar,” kata dia. 

“Kami bisa melihat ribuan orang dari desa-desa datang melintas perbatasan setiap hari,” tambah warga itu.

Menteri Luar Negeri Thailand mengatakan, negaranya bersiap untuk menerima 100 ribu orang yang melarikan diri dari Myanmar, setelah laporan-laporan terkait bentrokan itu masuk.

Sejak kudeta militer pada 2021, KNU memberikan perlindungan bagi musuh politik Junta Militer Myanmar dan melatih “Pasukan Pertahanan Rakyat” yang lebih muda untuk berperang untuk menjatuhkan pemerintahan Junta Militer.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: