Kecelakaan KM 58 Cikampek

KNKT Beberkan Penyebab Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Kamis, 11 April 2024 | 16:34 WIB
Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek. (Foto/Kakorlantas Polri).
Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek. (Foto/Kakorlantas Polri).

BeritaNasional.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek dikarenakan supir mobil GranMax bekerja melebihi waktu. Alhasil, pengendara tersebut mengalami kelelahan saat berkendara.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh pihaknya, jika dilihat dari waktu kerja pengemudi, waktu kerja sudah melebihi waktu kerja yang telah ditentukan, sehingga hal ini diperkirakan  pengemudi kekurangan waktu istirahat.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep,” ujar Soerjanto dalam keterangannya di laman KNKT, Kamis (11/4/2024).

Dari hasil penyidikan terungkap, Jumat, 5 April 2024 kendaraan travel tidak resmi itu berangkat setelah Isya sekitar pukul 19:30 dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.

Selanjutnya, Sabtu, 6 April 2024 kendaraan travel tidak resmi lagi berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Di hari Minggu, 7 April 2024 berangkat pada pagi hari dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang. setelah itu beristirahat dan pada sore hari berangkat menuju Ciamis untuk mengantar penumpang.  

Kemudian itu pada malam hari driver melakukan perjalanan menuju Jakarta untuk menjemput dan tiba di Jakarta pada pukul 00.00 WIB. 

Pada Senin, 8 April 2024 pukul 02.00 WIB, kendaraan menjemput penumpang ke Depok, pukul 03.30 WIB menjemput ke Cilebut dan sekitar pukul 05.30 menjemput ke Bekasi. Sekitar pukul 06.00 berangkat menuju Ciamis.

"Pada kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, Di mana seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaannya. Hal ini tentunya juga menambah ketidak stabilan kendaraan,” paparnya.

“Adapun untuk fatalitas korban disebabkan para penumpang yang berada di mobil penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan", tambahnya.

Berkaca dari kasus kecelakaan tersebut, KNKT pun mengimbau sebelum berkendara jarak jauh alangkah baiknya supir mempunyai waktu istirahat yang cukup. 

“Yakinkan diri (pengemudi, pemilik kendaraan, dan calon penumpang) kita telah beristirahat dengan baik dan cukup, serta jujurlah pada diri sendiri jika telah Lelah beristirahatlah sebelum melanjutkan perjalanan,”  tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: