Bamsoet Dukung TNI Menumpas OPM, Buntut Aksi Penyerangan ke Danramil Aradide

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 14 April 2024 | 03:00 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Dok MPR RI)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Dok MPR RI)

BeritaNasional.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung langkah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menetapkan kelompok bersenjata yang menuntut Papua merdeka sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Jadi, tidak ada lagi penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST). 

Wakil ketua umum Golkar tersebut menegaskan keselamatan bangsa di atas segalanya. Bamsoet siap pasang badan jika ada pihak yang mempersoalkan HAM atas kewajiban TNI-Polri dalam melaksanakan penegakan hukum dan melaksanakan perintah konstitusi.

"Keputusan Panglima TNI menyatakan kembali kelompok bersenjata di Papua sebagai OPM sudah tepat. OPM merupakan istilah untuk gerakan pro-kemerdekaan Papua sejak 1963. Selama ini kelompok bersenjata Papua terus melakukan aksi separatis, teror hingga pembunuhan. Aksi keji dan biadab dilakukan terhadap guru, tenaga kesehatan, personel TNI/Polri hingga masyarakat umum," ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (13/4/24).

Ketua DPR RI ke-20 ini menegaskan pemerintah, TNI dan Polri harus terus melakukan tindakan tegas dan terukur kepada OPM. 

Sikap tegas negara terhadap OPM di Papua merupakan wujud kehadiran negara untuk menghentikan pembunuhan dan teror berkelanjutan terhadap warga sipil di Papua.

"Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap para kelompok separatis, teroris, ataupun OPM untuk meneror serta melakukan aksi kejahatan hingga menimbulkan korban jiwa. Semua gerakan separatis dan teroris di Indonesia harus ditumpas hingga bersih," tegas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, selain melakukan tindakan tegas dan terukur, pemerintah perlu terus membangun dialog dengan pemerintah daerah para tokoh adat, suku, agama, pemuda, dan berbagai tokoh masyarakat Papua lainnya. 

Dialog dilakukan untuk menghasilkan solusi komprehensif tentang masa depan tanah Papua yang aman dan damai.

"Penyelesaian persoalan kelompok bersenjata di Papua harus dilakukan secara komprehensif. Selain melalui tindakan tegas dan terukur aparat keamanan, pemerintah tetap perlu melakukan penyelesaian melalui jalur dialog dengan pendekatan kebudayaan dan kesejahteraan," pungkas Bamsoet.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyoroti aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan hingga menembak komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Menurut dia, tidak penyerangan yang menyebabkan Danramil Aradide sampai meninggal dunia oleh OPM merupakan pelanggaran HAM berat. sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: