Parah! Israel Batasi Bantuan untuk Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 17 April 2024 | 16:00 WIB
Warga Gaza kelaparan (Foto/Pixabay)
Warga Gaza kelaparan (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Israel selalu saja membuat ulah yang buruk. Israel memberlakukan pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk dan didistribusikan di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan Kantor HAM PBB pada Selasa (16/4/2024).

Ravina Shamdasani, Juru Bicara untuk Utusan Komisi Tinggi HAM PBB Volker Türk mengatakan, tentara Israel terus melakukan penghancuran secara luas terhadap infrastruktur di Gaza. “Komisioner Tinggi mengulangi bahwa harus ada gencatan senjata segera, pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan yang tidak dikekang harus segera diizinkan mengalir kembali,” katanya.

Israel terus melakukan kampanye militernya di Gaza. Mereka selalu berdalih menargetkan kelompok militan Hamas, padahal faktanya mereka juga membunuh warga sipil dan anak-anak.

Dikutip dari VOA, pertempuran selama enam bulan telah menyebabkan kehancuran yang luas dan memaksa sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

“Tidak ada daerah di Jalur Gaza yang lolos dari pemboman Israel. Hampir 1,7 juta orang terpaksa mengungsi, tinggal dalam kondisi memilukan dan terus menerus hidup di bawah ancaman,” kata Shamdasani.

Juru Bicara Keamanan Nasional di Gedung Putih, John Kirby mengatakan, jumlah bantuan kemanusiaan yang mencapai Gaza telah bertambah dalam beberapa hari terakhir dan AS menginginkan tingkat bantuan itu dipertahankan.

Sekitar 100 truk telah memasuki daerah kantong itu dalam 24 jam terakhir, kata Kirby kepada stasiun televisi MSNBC. Dengan demikian, sudah 2.000 truk bantuan tiba di Gaza sejak konflik dimulai.

Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, sebuah toko roti di Kota Gaza kembali beroperasi dengan bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP), yang menyediakan paket makanan dan tepung terigu yang sangat dibutuhkan ke wilayah kantong tersebut. PBB sebelumnya telah memperingatkan akan ancaman nyata kelaparan yang sangat mungkin dapat terjadi di Gaza.

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: