Kemenkes Ungkap Kasus DBD Capai 62 Ribu kasus, Meninggal 475

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 17 April 2024 | 21:05 WIB
Nyamuk Aedes aegypti. (Foto: Freepik)
Nyamuk Aedes aegypti. (Foto: Freepik)

BeritaNasional.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan terdapat 475 kasus kematian karena demam berdarah dengue (DBD) hingga 15 April 2024.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sebaran kasus kematian akibat DBD paling banyak terjadi di Jawa Barat dengan 158 kasus.

"Kematian DBD sebanyak 475 kematian CFR 0,77 persen. Kasus dengue (DBD) terlaporkan dari 454 kabupaten/kota di 34 provinsi," kata Nadia dalam keterangannya, Rabu (17/4).

Selanjutnya, kasus kematian tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan 105 kasus, Jawa Timur 37 kasus, dan Banten 24 kasus.

Jumlah kasus DBD di tanah air selama 2024 ini mencapai 62.001 kasus. Dari pesebarannya, Jawa Barat menjadi provinsi yang memiliki banyak kasus DBD dengan 17.331 kasus.

"Jawa Barat 17.331 kasus, Banten 5.877 kasus, Jawa Tengah 4.330 kasus, dan Jawa Timur 3.638 kasus," ujar Nadia.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, di periode yang sama atau minggu ke-15, tercatat terjadi kenaikan kasus DBD di Indonesia.

Pada 2023, tercatat ada 22.551 kasus DBD di Indonesia. Sementara di 2024 telah terjadi kenaikan tiga kali lipat di 62.001 kasus DBD.

Sementara itu, angka kematian akibat DBD juga mengalami peningkatan. Pada 2023 di periode yang sama ada 170 kasus sementara pada 2024 sudah mencapai 475.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kenaikan kasus DBD dalam beberapa waktu belakangan ini belum mencapai titik maksimal. 

Dia memprediksi kenaikan kasus DBD masih berlanjut hingga musim pancaroba.

“Hasil pantauan kami, (angkanya) terus meningkat. tapi belum sampai titik maksimal. Tampaknya, potensi kenaikan masih akan terjadi, mungkin sampai musim pancaroba mendatang,” kata Maxi dalam keterangan resminya, Selasa (2/4/2024).

Maxi meminta masyarakat tidak panik dan tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

“Mulai sekarang, cek kebersihan di rumah maupun lingkungan sekitar, jangan sampai ada barang-barang yang berpotensi menimbulkan genangan air, kalau dibiarkan nanti bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk dengue, bila menemukan sebaiknya segera dikuras, dikeringkan, atau ditutup bahkan bila perlu didaur ulang” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: