4 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok Harus Jalani Operasi

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 12 Mei 2024 | 09:25 WIB
Para pelajar yang selamat turut dijemput oleh Walikota Depok Muhamad Idris dan langsung bertemu keluarga. (BeritaNasional/Elvis)
Para pelajar yang selamat turut dijemput oleh Walikota Depok Muhamad Idris dan langsung bertemu keluarga. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan ada empat orang korban kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan khusus usai mengalami patah tulang.

Menurut Idris, empat korban akan menjalani operasi dan melakukan bedah syaraf di rumah sakit Subang, Jawa Barat.

“Kalau yang luka berat yang memang harus dioperasi pada saat itu dilakukan tindakan di sana, kalau enggak salah empat orang,” ujar Idris sebagaimana dilansir dari laman resmi pemkot Kota Depok, Minggu (12/5/2024).

Idris juga menyebutkan ada juga korban yang mengalami luka ringan hingga sedang. Untuk korban luka ringan dibawa secara berangsur-angsur dengan ambulans yang sudah dikirimkan Pemkot Depok untuk melakukan evakuasi.

“Selainnya (korban) luka sedang, luka ringan itu di bawa berangsur-angsur setelah mereka dipersiapkan dengan ambulans yang lebih lengkap peralatannya yang ada di ambulans seperti itu,” jelasnya.

“Sebab mereka tidak berkenan untuk dilakukan atau ditempatkan di RSUD, jadi langsung ke keluarga mereka,” tandasnya.

Diketahui, kecelakaan terjadi saat kendaraan Bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG datang dari arah selatan menuju utara. 

Saat melaju di jalan yang menurun dengan kecenderungan oleng ke kanan, kendaraan ini menabrak Kendaraan Daihatsu Feroza dari arah berlawanan. Akibatnya, Kendaraan Feroza terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga Kendaraan Jenis R2 yang terparkir di bahu jalan. 

Kendaraan Bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang yang berada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepat di depan Masjid As Sa'adah.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: