Gunung Semeru 6 Kali Erupsi
BeritaNasional.com - Petugas Pengamatan Gunung Semeru mencatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami enam kali erupsi terus menerus dengan melontarkan abu vulkanik pada Sabtu (18/5/2024).
Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.
"Kemudian erupsi kedua tercatat pada pukul 06.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang itu kembali erupsi pada pukul 07.19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 07.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Selanjutnya erupsi kembali terjadi pada pukul 07.54 WIB dengan tinggi kolom abu yang meningkat yakni teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
"Erupsi keenam terjadi pada pukul 08.04 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik meningkat menjadi 600 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.
Dikutip dari Antara, hingga kini Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu