Menkes: Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca sangat Jarang, Belum Terindikasikan di Indonesia

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 21 Mei 2024 | 12:29 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto/Setkab).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto/Setkab).

BeritaNasional.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai informasi vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki efek samping pembekuan darah. Budi mengatakan, kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI dari vaksin AstraZeneca yang menyebabkan pembekuan darah masuk kategori sangat jarang.

Dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Budi menjelaskan bahwa ada klasifikasi KIPI, mulai dari umum, tidak umum, jarang dan sangat jarang.

"Kalau sampai sangat jarang, yang sangat jarang ini TTS (thrombosis with thrombocytopenia) ini," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Budi menjelaskan, kasus KIPI vaksin AstraZeneca ini diduga tergantung dengan genetik atau ras. Karena, baru terjadi di negara Nordik Eropa, dan negara-negara barat. Sementara, belum teridentifikasi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.

"TTS ini terjadinya di beberapa negara Inggris sama Australia yang tinggi. Kita belum teridentifikasi, di negara-negara Amerika Selatan juga belum teridentifikasi. Ini ada rasionya," jelas Budi.

Menurutnya, di bagian dunia yang lebih banyak terpapar sinar matahari seperti di Indonesia, belum teridentifikasi kejadian pembekuan darah karena vaksin AstraZeneca.

"Kalau kita liat analisis mana yang sensitif populasi atau racenya sukunya yang kena KIPI TTS kita lihat banyak di Nordic country lebih banyak di western country kalau Asia, Africa, South America itu lebih jarang. Kita hidupnya kena matahari lebih banyak lebih jarang kena ini tapi kalau darah-darah Barat lebih banyak terkena," kata Budi.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: