Candaan Megawati soal Puan Jadi Ketum Bukan Sinyal Resmi

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 25 Mei 2024 | 13:17 WIB
Megawati di rakernas (Beritanasional/Ahda)
Megawati di rakernas (Beritanasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai, pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait Puan Maharani menjadi ketua umum partai bukan sebagai sinyal resmi. Megawati hanya sedang bercanda ketika meminta Puan menjadi ketua umum.

"Tidak bisa kita tangkap langsung bahwa nanti penggantinya Puan. Itu bukan sikap ketua umum. Karena biasanya setiap hal-hal strategis menyangkut internal partai ibu ketum meletakkannya dalam forum kongres partai," kata Said ditemui di Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Said mengatakan, Megawati memang suka bercanda. Sehingga candaan terkait Puan menjadi ketua umum bukan artinya Megawati akan segera memberikan tongkat kepemimpinan.

"Ya kalau celetukan-celetukan seperti itu dianggap sinyal, bagi internal kami itu bukan sinyal. Ibu ketua umum itu suka bercanda. Cuma kita-kita aja yang dibuat seakan-akan ibu tidak suka bercanda. Seram dan pemarah, kata siapa? Hampir tidak pernah, jarang ibu ketum marah. Tangkapan sesaat saja dipotong seakan-akan ibu pemarah. Salah besar," katanya.

Soal siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan Megawati, Said mengatakan, perlu menunggu dinamika ke depan.

"Kita tunggu dalam proses ini. Kita tunggu prosesnya seperti apa. Tapi sebagaimana yang saya sampaikan tadi, PDIP is Megawati Soekarnoputri," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggoda Ketua DPR RI dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menjadi ketua umum partai selanjutnya. Hal itu disampaikan Megawati ketika menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

"Ada mbak Puan. Mbak Puan, saya bilang pada Mbak Puan, sebagai ketua DPR, wah pergi ke luar negeri terus. Tapi itu kerja lho, bukannya jadi turis," kata Megawati.

Lalu, Megawati berkelakar untuk bergantian posisi dengan Puan. Ia menawarkan Puan untuk mengisi kursi ketua umum.

"Jadi saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, gantian lah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum'," kata presiden kelima RI ini.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: