Putra SYL Akui Ikut Umrah, Ngaku Tidak Tahu Dibiayai Kementan

Oleh: Panji Septo R
Selasa, 28 Mei 2024 | 11:18 WIB
Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), terdakwa kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), terdakwa kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Putra eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kemal Redindo (Dindo) mengaku ikut umrah bersama rombongan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Ikut rombongan Kementerian Pertanian. Saya, istri, anak dua, satu babysitter," ujar Dindo di Pengadilan Negerti Tipikor Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Dindo mengaku diajak SYL untuk mengikuti umrah, dan tidak mengetahui sumber uang berasal dari Kementan.

"Saya enggak tahu (sumber dana umrah), tapi kami diajak oleh Pak Menteri," tuturnya.

Dindo juga mengaku tak mengeluarkan biaya dalam umrah tersebut dan terpaksa ikut lantaran diajak SYL dan eks Sekjen nonaktif Kementan Kasdi Subagyono.

"Awalnya kami enggak mau ikut, cuma Pak Sekjen sama bapak telepon bahwa ayo kita (umrah) kami terpaksa ikut," kata dia.

Sebelumnya, Eks Bendahara Pengeluaran Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Puguh Hari Prabowo mengungkap biaya perjalanan ibadah umrah SYL mencapai Rp 1 miliar.

Menurutnya, uang yang digunakan SYL untuk umrah tersebut merupakan hasil kolektif dari lima direktorat yang ada di Kementan.

"Saya dipanggil dan mendapat arahan untuk mengumpulkan Rp 1 miliar untuk kegiatan Arab Saudi atau umrah Pak, bahasanya," ujar Puguh.

Puguh mengatakan kelima direktorat Kementan harus patungan setidaknya Rp 200 juta untuk SYL beribadah.

"Satu miliar, per Direktorat diminta Rp 200 juta kalau enggak salah," tuturnya.

Ia tak menjelaskan secara detail direkorat apa saja yang mengumpulkan dana tersebut. Meski demikian, ia mengatakan sekretariat tidak ikut urunan.

"Sekretariat uang atau anggarannya sudah tidak ada. Dan itu posisi, tidak ada yang mengajukan uang muka,” kata dia.

Puguh mengatakan uang tersebut diminta Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Hermanto.

Setelah itu, Hermanto mengumpulkan uang-uang yang diperintahkan ke bagian umum. Namun, dan ujungnya uang tersebut akhirnya dititpkan kepada Puguh.

“Karena bagian umum itu tidak punya brankas jadi dia menitipkan uang di brankas saya, posisisnya seperti itu Pak," ucapnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: