Kisah Ratu Kripto yang Menghilang Ditelan Bumi Usai Lakukan Penipuan Sekitar Rp 73 Triliun

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 05 Juni 2024 | 08:00 WIB
Ratu Kripto  Ruja Ignatova (Foto/BBC)
Ratu Kripto Ruja Ignatova (Foto/BBC)

BeritaNasional.com - Pada September 2019 lalu, BBC mulai mempublikasikan kisah menarik tentang Ruja Ignatova, seorang perempuan Bulgaria yang masuk daftar pencarian Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat karena diduga melakukan penipuan sebesar US$4,5 miliar sekitar Rp73 triliun melalui mata uang kripto palsunya.

Usai melakukan penipuan luar biasa, Ignatova lalu menghilang, bagai ditelan bumi.

BBC telah menelusuri jejak Ignatova untuk mencoba menemukan nasibnya. BBC Eye dan BBC Panorama menelisik hubungan personalnya dengan seorang tersangka kejahatan terorganisir asal Bulgaria dan dugaan bahwa Ignatova dibunuh secara brutal.

Apakah Ignatova menikmati uang triliunan yang dia curi, atau dia telah dibunuh oleh mafia?

Ignatova sendiri merupakan seorang pelaku kejahatan lulusan dari Universitas Oxford. Ia lahir di Bulgaria dan dibesarkan di Jerman. 

Ignatova meniti karir yang sukses di bidang keuangan sebelum dia meluncurkan mata uang kripto OneCoin pada 2014 silam.

Ignatova meyakinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk berinvestasi di OneCoin. Dia mengumbar janji bahwa orang-orang akan melampaui keuntungan besar yang diraup para investor awal Bitcoin.

Namun faktanya, Ignatova ternyata menciptakan penipuan investasi yang disamarkan dengan cerdik, tanpa catatan digital yang mendasari mata uang kripto yang sah seperti Bitcoin.

Dikutip dari BBC, Selasa (4/6/2023), saat penyelidik dari Jerman dan AS mengejar Ignatova pada Oktober 2017, dia mengambil penerbangan maskapai Ryanair pada pagi hari dari Sofia ke Athena. Sejak saat itu, dia hilang tanpa jejak bagai ditelan bumi.

Selama setahun terakhir, unit investigasi BBC Eye dan BBC Panorama berusaha mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi padanya. Pertanyaan utama dari investigasi itu adalah apakah dia masih hidup?

BBC mendapat informasi bahwa orang yang diberi peran untuk menjaga keamanan Ignatova adalah Hristoforos Nikos Amanatidis. Dia umumnya dikenal dengan nama panggilan Taki.

“Kami diberitahu, terdapat dugaan seorang pengedar narkoba kelas kakap bertanggung jawab atas keamanan fisik Ignatova,” kata Reinhardt kepada BBC dalam wawancara pertamanya sejak pensiun pada akhir tahun 2023.

“Taki muncul lebih dari sekali, bukan hanya sekali saja. Itu adalah tema yang berulang,” tuturnya.

Perkataan tersebut sejalan dengan informasi yang kami miliki. Pengacara pemerintah Amerika Serikat mengatakan pada tahun 2019 bahwa kepala keamanan Ignatova merupakan figur dalam kejahatan terorganisir yang besar di Bulgaria. Namun pengacara ini tidak menyebutkan namanya.

“Kami memiliki bukti bahwa seorang pengedar narkoba yang sangat penting, jika bukan yang paling produktif sepanjang masa di Bulgaria, terkait erat dengan OneCoin. Dia bertugas sebagai penjaga keamanan pribadi Ruja Ignatova,” kata pengacara itu.

Sosok itu adalah “kepala keamanan” yang sama yang dikatakan oleh pengacara pemerintah AS lainnya. Orang ini disebut terlibat dalam hilangnya Ignatova di pengadilan sehari sebelumnya.

Menurut Reinhardt, Ignatova adalah penjahat yang jauh lebih kawakan dari yang disadari kebanyakan orang. “Sosoknya seperti penjahat kerah putih yang juga bekerja sebagai pengedar narkoba atau mafia yang menggunakan steroid,” tuturnya.

Penilaian itu tampaknya didukung oleh dokumen Europol yang bocor, yang dilihat oleh BBC.

Berkas itu menunjukkan bahwa sebelum Ignatova menghilang pada tahun 2017, kepolisian Bulgaria telah menemukan hubungan antara dia dan Taki.

Dalam dokumen tersebut, polisi mencurigai Taki menggunakan jaringan keuangan OneCoin untuk mencuci uang hasil perdagangan narkoba.

Di negara asalnya, Bulgaria, Taki memiliki status yang hampir mistis, seperti pimpinan kartel narkotik kenamaan dari Kolombia, El Chapo atau Pablo Escobar.

Taki dicurigai secara luas sebagai kepala organisasi kejahatan terorganisir Bulgaria dan penyelundup narkoba yang produktif.

Dia dan rekan-rekannya telah menjalani penyelidikan di Bulgaria atas tuduhan perampokan bersenjata, penyelundupan narkoba, dan pembunuhan. Namun dia tidak pernah diadili atas tuduhan apa pun.

Satu-satunya orang yang dapat melindungi Ignatova dari semua penyelidikan, termasuk dari lembaga asing, adalah Taki.
 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: