Curah Hujan Tinggi dan Perubahan Iklim Sering Sebabkan Banjir

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 09 Juni 2024 | 23:00 WIB
Ilustrasi banjir bandang (Foto/BNPB)
Ilustrasi banjir bandang (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Banjir sudah mendatangkan malapetaka dan membuat ribuan orang mengungsi di berbagai negara sejak awal tahun ini. Beragam studi menunjukkan curah hujan yang lebat yang tinggi dan perubahan iklim meningkatkan potensi banjir. 

Para ahli pun telah memperingatkan, tren ini kemungkinan akan terus berlanjut. Indonesia, Afghanistan, Brasil, Kenya, Oman, dan Uni Emirat Arab hanyalah beberapa negara yang terkena dampak banjir besar sejauh ini pada tahun 2024.

Dalam setiap kejadian bencana, kenaikan permukaan air ini telah menimbulkan kerusakan yang luas dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Lalu apa yang menyebabkan banjir? Mengapa banjir menjadi lebih parah?

Banjir, salah satu jenis bencana alam yang paling umum muncul, terjadi ketika air meluap dalam jumlah besar dan menggenangi lahan kering. Banjir dapat terjadi sepanjang tahun, namun perubahan iklim telah meningkatkan curah hujan yang memperbesar resiko banjir.

Banjir setelah periode gelombang panas, cuaca panas dan kering yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan dampak buruk yang sangat merusak.

“Ini berarti tanah menjadi sangat keras dan kering. Ketika hujan lebat melanda tanah yang kering, air hujan diserap lebih lambat. Air bisa ‘mengendap’ di permukaan," jelas Palang Merah Inggris.

"Hal ini dapat menyebabkan limpasan permukaan yang menyebabkan banjir,” katanya.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), antara tahun 1998 dan 2017, banjir berdampak pada lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia.

Kelompok yang paling rentan terhadap banjir adalah masyarakat yang tinggal di dataran rawan banjir dan mereka yang tinggal di bangunan temporer atau bangunan yang tidak dibangun dengan baik.

Komunitas yang tidak memiliki sistem peringatan atau memiliki kesadaran terbatas terhadap bahaya banjir juga dapat terkena dampak buruk, tambah PBB.

Apa yang menyebabkan banjir?

Banjir dapat dipicu oleh curah hujan yang tinggi, pencairan salju yang cepat, atau gelombang badai akibat siklon tropis atau tsunami di wilayah pesisir.

Ada tiga jenis banjir secara umum:

Banjir bandang terjadi ketika curah hujan yang deras dan berlebihan menyebabkan permukaan air naik dengan cepat, membanjiri sungai, aliran dan saluran air lainnya, atau jalan raya.

Banjir sungai terjadi ketika hujan lebat terus-menerus, atau pencairan salju, menyebabkan sungai melebihi kapasitasnya.

Banjir pesisir dipicu oleh gelombang badai dari siklon tropis dan tsunami.

Menurut PBB, antara 80-90% dari seluruh bencana alam yang tercatat dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh banjir, kekeringan, siklon tropis, gelombang panas, dan badai hebat.


Bagaimana hujan deras menyebabkan banjir bandang?

Banyak sungai yang berkelok-kelok dan perlahan turun menuju laut. Jadi, biasanya banjir sungai terjadi secara perlahan karena air hujan membutuhkan waktu beberapa saat untuk meresap melalui tanah dan mengalir ke sungai dan keluar ke laut, sehingga memberikan waktu untuk bersiap.

Namun, dalam kasus banjir bandang, seringkali terdapat jeda waktu yang sangat singkat antara mulainya hujan dan terjadinya banjir.

"Banjir juga dapat terjadi di sungai kecil di kawasan perkotaan yang padat penduduk, di mana permukaan keras seperti jalan dan beton tidak dapat mengalirkan air ke dalam tanah," kata Met Office, layanan meteorologi nasional Inggris.

“Hal ini menyebabkan luapan permukaan dan seringkali membanjiri sistem drainase lokal, sehingga menyebabkan banjir bandang.”

Dikutip dari BBC, pepohonan, area ruang hijau, dan penanaman semuanya bermanfaat dalam menyerap air dan mengurangi dampak banjir di perkotaan.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: