5 Siswi SMP yang Ejek Palestina di Restoran Menangis setelah Dipanggil oleh Disdik DKI

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 12 Juni 2024 | 17:45 WIB
Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin (tengah) di Kantor Disdik DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024). (BeritaNasional/Lydia)
Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin (tengah) di Kantor Disdik DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024). (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta telah memanggil lima siswi yang membuat lelucon keji soal Palestina di restoran cepat saji.

Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan aksi yang dilakukan lima pelajar itu bukanlah hal yang disengaja.

"Kalau lihat dari apa yang mereka sampaikan itu tidak sengaja, itu ya anak-anak kan biasa bercanda. Nah, cuma memang karena kondisi terekam, dan akhirnya tersebar," kata Budi saat konferensi pers di Kantor Disdik DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).

Bukan hanya itu, Budi mengungkapkan kelima siswi itu menangis ketakutan saat disdik memanggil mereka.

"Mereka sempat nangis. Semua dalam kondisi yang ketakutan dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini. Jadi, mereka sangat menyesali kondisi ini," ujar Budi.

Sebelumnya, viral sebuah video yang menunjukkan empat anak perempuan sedang makan di restoran cepat saji yang diduga menjadi sasaran boikot. Video itu menjadi viral karena mereka membuat lelucon soal Palestina.

Mereka mengibaratkan ayam yang dimakan merupakan daging anak-anak Palestina. Sementara itu, saus yang disediakan mereka juga menyebut sebagai darah anak-anak Palestina.

Adapun video itu pertama kali diunggah dalam fitur story Instagram @chirenggs dan diunggah ulang di beberapa media sosial lain.

Setelah ditelusuri, warganet menemukan bahwa orang yang mengunggah video itu merupakan siswi SMPN 216 Jakarta. 

Karena akun Instagram SMPN 216 Jakarta diserbu warganet, pihak sekolah akhirnya memberikan pernyataan resmi.

Pihak sekolah membenarkan bahwa orang yang mengunggah dan merekam kejadian tersebut merupakan siswi SMPN 216 Jakarta. 

Yang bersangkutan merupakan siswa kelas IX SMP. Meski demikian, empat orang di dalam video itu bukan siswa SMPN 216 Jakarta.

Buntut dari video itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meminta kelima siswa baik yang ada di video maupun yang mengunggah video akan diminta wajib lapor ke sekolah selama satu minggu.

"Langkah yang kami lakukan saat ini pertama untuk para siswa (adalah) wajib lapor ke sekolah selama seminggu, ada guru BK," kata Plt Kepala Disdik Budi saat konferensi pers di Gedung Disdik DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).

Selain itu, Budi memastikan pihaknya bakal melakukan pembinaan kepada lima siswi itu.

"Selama satu minggu, kami bina siswa-siswa tersebut. Kami siapkan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), konselor, Kanwil Kemenkum HAM, kepolisian, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk membina adik-adik selama seminggu di sekolah," tutur Budi.

Budi melanjutkan disdik juga membina pihak sekolah para siswi. Secara total, terdapat empat sekolah yang terlibat.

"Kami membina seluruh sekolah yang terlibat. Ada orang tua dan seluruh siswanya. Kepolisian, Kesbangpol, Kanwil Kemenkumham, dan Kementerian Agama menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan kebangsaan," tandas Budi.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: