Akibat Terus Digempur Israel, Warga Palestina Tak Bisa Rayakan Idul Adha
BeritaNasional.com - Terus berkecamuknya perang dan kelaparan akut karena terbatasnya bantuan kemanusiaan yang masuk, membuat warga Palestina di Jalur Gaza kini tidak lagi dapat merayakan Hari Idul Adha.
Musim panas lalu warga Palestina di Jalur Gaza masih merayakan Hari Idul Adha sebagaimana mestinya, dengan makan-makan bersama keluarga, membagikan daging kurban pada mereka yang kurang beruntung, dan memberikan pakaian baru atau hadiah-hadiah kepada anak-anak.
Namun, tahun ini, akibat digempur terus oleh Israel, selama lebih dari delapan bulan, banyak keluarga yang kini terpaksa hanya makan makanan kaleng di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.
Stok daging hampir tidak ada di pasar lokal. Tidak ada uang untuk membeli makanan atau hadiah. Hal yang mereka hadapi hanyalah perang, kelaparan, dan penderitaan, yang tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.
“Tidak ada Idul Adha tahun ini,” ujar Nadia Hamouda, yang putrinya tewas terbunuh dalam perang. Hamouda terpaksa meninggalkan rumahnya di bagian utara Gaza beberapa bulan lalu dan tinggal di sebuah tenda di pusat Kota Deir al Balah.
“Yang ada hanya kesedihan, tragedi, mereka yang mati syahid, semua kematian, rasa kehilangan orang-orang yang kami cintai. Kami tidak ada di rumah sendiri. Tidak ada Idul Adha tahun ini,” ujarnya dengan suara lirih.
Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Idul Adha, atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, selama empat hari. Perayaan ini dimulai pada hari yang berbeda, dengan beberapa negara memulainya pada Minggu (16/6) dan yang lainnya pada Senin (17/6).
Hari Raya ini memperingati ketaatan Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur'an.
Sebelum perang Israel, Gaza memang merupakan wilayah yang miskin dan terisolasi, tetapi warga masih tetap dapat merayakan Hari Idul Adha dengan memasang dekorasi berwarna-warni, memberikan hadiah kejutan bagi anak-anak, dan membeli daging atau memotong hewan kurban untuk kemudian dibagikan kepada mereka yang kurang beruntung. Hamouda mengenang perayaan Idul Adha tahun lalu dengan mengatakan, "Ada kegembiraan dan suka cita di antara kami.”
Namun, kini sebagian besar Gaza hancur dan hampir seluruh penduduk yang semula berjumlah 2,3 juta orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Dikutip dari VOA, Badan-badan PBB telah memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang – atau berarti hampir separuh penduduk – dapat mengalami kelaparan sangat akut dalam beberapa bulan mendatang.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu