Kepala BSSN: Serangan Ransomware Sudah Diprediksi Sebelumnya

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:28 WIB
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengungkapkan bahwa serangan ransomware sudah diprediksi sebelumnya.

Pada 2023, BSSN membuat prediksi mengenai potensi serangan siber yang akan terjadi di tahun 2024. Akhirnya, prediksi tersebut terbukti benar dengan serangan ransomware yang menyerang server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

"Maka kita juga mau buat prediksi apa yang akan terjadi di tahun 2024 dari sisi serangan siber. Di antaranya adalah ransomware yang kejadian saat ini," ujar Hinsa saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Kamis (27/6/2024).

Selain ransomware, BSSN juga sudah memprediksi meningkatnya aktivitas judi online yang kini menjamur di Indonesia.

Hinsa mengaku sudah menyampaikan prediksi tersebut kepada lembaga terkait untuk mengantisipasi potensi serangan.

"Dan untuk mengantisipasi itu, kita sampaikan ke semua lembaga untuk mengantisipasinya," katanya.

Sementara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa serangan ransomware tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

"Kita bisa lihat, ini ransomware, tidak ada di seluruh dunia yang tidak terkena serangan ransomware, dan yang terbesar adalah Amerika Serikat 40,34 persen, Kanada 6,75 persen, Inggris 6,4 persen, Jerman 4,92 persen, dan Prancis 3,8 persen," ujarnya.

Indonesia sendiri terkena serangan ransomware hanya 0,67 persen. Serangan siber ransomware yang menyerang Indonesia juga merupakan versi paling baru.

"Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan ransomware," kata Budi.

"Jadi, memang virus ini melanda seluruh dunia, dan menjadi perhatian kita bersama," sambungnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: