Menkominfo Malah Bersyukur Serangan Ransomware Pusat Data Nasional Bermotif Ekonomi, Kenapa?

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 28 Juni 2024 | 08:39 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie. (BeritaNasional/Elvis).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie malah bersyukur dengan motif pelaku serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Karena indikasinya saat ini hanya motif ekonomi.

Budi menjelaskan, serangan siber hanya ada dua indikasi, yaitu serangan negara lain dan motif ekonomi.

"Laporan tim yang sedang kerja di Surabaya, ada beberapa hal yang menurut saya bisa menerbitkan optimisme kita di sana. Karena dalam serangan siber ini selalu analisanya dua aja. Ini state actor atau non state actor," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/6/2024) malam.

Informasi tim yang menangani Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya menemukan indikasi serangan ransomware ini adalah motif ekonomi. Bukan serangan negara lain.

"Tapi di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non state actor dengan motif ekonomi. Itu udah alhamdulillah dulu," kata Budi.

Ia optimis mendengar kabar tersebut karena serangan dari negara lain susah dihadapi. Seperti ketika Arab Saudi diserang peretas dari Iran.

"Kayak beberapa bulan lalu, pemerintah Saudi Arabia diserang oleh hacker-hacker Iran. Karena negara aktornya. Itu berat," ucap Budi.

Ketum Projo ini pun berjanji akan terus melaporkan perkembangan pemulihan PDNS secara berkala kepada DPR. Ia menjamin pemerintah akan berusaha untuk memulihkan PDNS dengan cepat.

"Nanti kita laporkan secara berkala dan seluruh anggota Komisi I tentang perkembangan pemulihan PDNS 2 Surabaya. Karena dari tahap yang sudah kita lakukan paling tidak identifikasi, deteksi, proteksi, juga kita lakukan terhadap PDNS 1, ini juga kita terus lakukan pemulihan salam waktu yang segera dan secepatnya," kata Budi.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: