PM Baru Inggris Keir Starmer Umumkan Kabinet Baru

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 06 Juli 2024 | 14:30 WIB
PM Baru Inggris Keir Starmer (Foto/Britannica)
PM Baru Inggris Keir Starmer (Foto/Britannica)

BeritaNasional.com - Menyusul kemenangan telak Partai Buruh dalam pemilu, Perdana Menteri Keir Starmer mengumumkan beberapa penunjukan kunci untuk kabinet barunya.

Angela Rayner telah ditunjuk sebagai wakil perdana menteri sekaligus sekretaris negara untuk pemerataan, perumahan dan masyarakat.

Rayner, yang merupakan tokoh terkemuka Partai Buruh, akan memainkan peran penting dalam mendorong agenda pemerintah pada isu kesetaraan sosial dan reformasi perumahan.

Rachel Reeves juga membuat sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri keuangan di Inggris.

Dalam 800 tahun sejarahnya, jabatan kepala Departemen Keuangan belum pernah dipegang oleh perempuan hingga saat ini.

Reeves, yang mengungkapkan rasa hormatnya atas pengangkatan tersebut, berkata, "Merupakan kehormatan seumur hidup saya untuk diangkat menjadi Menteri Keuangan. Pertumbuhan ekonomi adalah misi Partai Buruh. Sekarang, itu menjadi misi nasional."

Pengangkatannya menandai pecahnya salah satu "hambatan tak kasat mata" yang tersisa dalam politik Inggris, sementara jabatan kepala eksekutif DPR di Parlemen Inggris sampai saat ini belum pernah dipegang oleh seorang perempuan.

Selanjutnya, David Lammy diangkat menjadi menteri luar negeri, mengambil alih hubungan internasional Inggris selama periode krusial yang ditandai oleh tantangan ekonomi global dan ketegangan geopoliitk

Berikutnya, Yvette Cooper telah ditunjuk sebagai menteri dalam negeri, bertugas mengawasi keamanan dalam negeri, imigrasi, serta hukum dan ketertiban negara.

Dikutip dari Antara, John Healey akan menjabat sebagai menteri pertahanan, jabatan yang bertanggung jawab atas strategi pertahanan negara dan angkatan bersenjata.

Pada pemilihan yang berlangsung pada Kamis, Partai Buruh mengamankan 412 kursi di 650 daerah pemilihan dengan perolehan 33,7 persen suara.

Partai Konservatif, yang memerintah negara itu selama 14 tahun terakhir, mengalami kekalahan besar dengan kehilangan 250 kursi, dari 471 menjadi 141, dengan perolehan 23,7 persen suara.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: