Apa Itu Tantrum? Kenali Gejala hingga Cara Penanganannya

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 10 Juli 2024 | 03:03 WIB
Ilustrasi tantrum. (Foto/Freepik)
Ilustrasi tantrum. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Apa itu tantrum? Dalam artikel ini, beritanasional.com memberikan penjelasan mengenai tantrum, terutama yang kerap terjadi pada anak-anak, dari berbagai sumber.

Menurut Kementerian Kesehatan, tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas.

Tantrum bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi mereka.

Suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai atau tanah.

Perilaku tantrum secara umum diartikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan oleh seorang anak untuk keluar dari kondisi ketidaknyamanannya (deprivasi).

Perilaku tantrum adalah perilaku yang normal pada anak yang berusia 15 bulan sampai 6 tahun.

Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap “sulit”, dengan ciri-ciri:

  • memiliki kebiasaan tidur,
  • makan dan buang air besar tidak teratur,
  • sulit menyesuaikan diri dengan situasi, makanan dan orang-orang baru,
  • lambat beradaptasi terhadap perubahan,
  • suasana hati (moodnya) lebih sering negatif,
  • mudah terprovokasi,
  • gampang merasa marah atau kesal dan sulit dialihkan perhatiannya

Ada beberapa gejala tantrum yang perlu para bunda waspadai apalagi jika sudah melebihi batas normal. Berikut penjelasannya:

  • Menangis, menjerit, dan berteriak
  • Merengek
  • Menahan napas
  • Menendang dan memukul
  • Mendorong
  • Lemas
  • Menegangkan badan dan meronta-ronta tubuhnya
  • Melempar barang

Pada kondisi lebih parah, anak yang mengalami tantrum akan menunjukkan gejala cenderung agresif. Berikut gejala tantrum yang melebihi batas wajar:

  • Anak sering mengamuk dalam waktu yang lama
  • Frekuensi mengamuk yang mereka tunjukkan cukup sering
  • Saat mengamuk, melakukan mereka sering melakukan kontak fisik dengan orang lain
  • Marah-marah sampai memukuli diri sendiri, seperti menampar, menjambak rambut, hingga guling-guling di tanah.

Cara Mengatasi Tantrum yang Tepat 

Mengatasi tantrum dengan cara yang tepat akan mempercepat berhentinya tantrum. Menariknya, emosional anak juga bisa terbentuk dengan baik, sehingga ketika dewasa mereka bisa mengendalikan dirinya saat marah atau mengalami masa-masa sulit.

Bukan dengan memukul, membentak, atau marah-marah, mengatasi tantrum pada anak ada trik jitunya. Ingin tahu bagaimana itu? Berikut pembahasannya:sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: