China: NATO Sering Melakukan Provokasi
BeritaNasional.com - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, KTT NATO digelar untuk membahas perang Rusia melawan Ukraina. Selain itu juga membahas dukungan China terhadap Rusia, serta semakin berkembangnya persekutuan dan persenjataan Rusia dan para pendukungnya seperti China, Korut, Iran.
Stoltenberg menjelaskan, kerja sama NATO dengan mitra Indo-Pasifik dibutuhkan untuk menjaga perdamaian dan melindungi tatanan dunia internasional.
Bahkan sekutu-sekutu NATO menyebut China sebagai penggerak yang menentukan dalam perang Rusia melawan Ukraina. Para sekutu NATO takut persenjataan nuklir Beijing makin meningkat dan kemampuannya angkasa luar makin canggih.
Dikutip dari VOA, komunike itu disetujui oleh seluruh 32 anggota NATO dalam pertemuan puncak di Washington, AS. Ini juga memperjelas kalau China telah menjadi fokus aliansi NATO.
Kementerian Luar Negeri China menolak keras komunike KTT NATO. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menuduh NATO melebih-lebihkan apa saja yang dilakukan China dalam isu Ukraina. Ia menuding NATO keterlaluan dan tindakannya penuh niat jahat.
“Sejatinya Deklarasi KTT NATO di Washington meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Pasifik. Selain itu juga oenuh dengan retorika yang bisa memicu perang. NATO saat membicarakan China penuh dengan provokasi, dan fitnah. Kami dengan tegas membantah semua itu," ujar Lin.
Lin menjelaskan, sebenarnya selama ini China justru memainkan peran konstruktif dalam upaya menyelesaikan krisis Ukraina tersebut.
China meminta NATO jangan sering melakukan retorika penuh provokasi dan fitnah. Ia juga meminta NATO tidak menciptakan kekacauan di Asia Pasifik usai menciptakan kekacauan di Eropa.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu