Kerusuhan di Copa America Bakal Jadi Pelajaran PSSI untuk Menggelar Kompetisi

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 16 Juli 2024 | 05:01 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto/PSSI).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto/PSSI).

BeritaNasional.com -  Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan dirinya tidak ingin kerusuhan yang terjadi di Copa America 2024 Amerika Serikat terjadi di Indonesia.

Bahkan, salah satu langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihaknya yakni bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Senin (15/7/2024).

"Komitmen bersama dari pemerintah, FIFA, PSSI, dan tentu Pak Kapolri serta pihak kepolisian memastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat, itu yang paling penting dan kita sudah beberapa kali melihat hal-hal ini justru akan menjadi kontraproduktif, nah tentu standar yang dilakukan tentu tadi sampaikan Pak Kapolri di dalam ada steward, lalu tetap juga pengamanan berlapis terjadi ya," jelas Erick.

Erick berkata kejadian di Copa America 2024 baru-baru ini di mana laga final antara Argentina melawan Kolombia di Stadion Sun Life, Miami, pada Senin pagi WIB, ditunda beberapa menit karena penonton ricuh di luar stadion.

Beberapa hari sebelumnya, juga terjadi kerusuhan selepas laga semifinal antara Kolombia melawan Uruguay. Pada laga semifinal yang berlangsung Kamis (11/7/2024), Kolombia menang dengan skor 1-0.

"Karena kalau kita lihat di Copa America pun ya ada dua tiga game kemarin ada suporter yang berjibaku bahkan ada keluarga pemain yang diganggu atau hari ini sempat delay karena ada beberapa terobosan, nah hal-hal ini yang memang kita harus antisipasi," tambahnya.

Sementara itu, untuk mendukung pengamanan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya akan memberikan pengamanan pada laga-laga di sepak bola Indonesia dengan menggunakan acuan standar FIFA.

"Terkait dengan pengamanan saya kira kita sudah melakukan evaluasi beberapa waktu yang lalu. Dan di dalam penyelenggaraan beberapa musim ini Liga 1, rangkaian dari Piala Dunia U-17 itu semuanya sudah sudah menggunakan standar FIFA jadi polisi tetap ada namun yang di dalam tetap diatur bahwa yang ada di sekeliling di dalam stadion adalah steward," jelas Sigit.

Lebih jauh, dia berkata pihak Kepolisian akan masuk ke stadion jika ada permintaan. Sehingga untuk sekarang ini pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar bisa sesuai dengan standar FIFA.

"Tentunya tetap ada kepolisian namun kepolisian akan masuk manakala kemudian ada permintaan untuk masuk, jadi memang itu standarnya, namun demikian di tempat-tempat yang lain nanti kita akan terus berkoordinasi untuk model yang terbaik, namun saat ini model yang ada akan kita laksanakan karena memang standarnya juga menggunakan standar FIFA," lanjutnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: