Presiden Jokowi Pantau Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional di Jayapura

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 23 Juli 2024 | 16:39 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan Keterangan Pers Usai Meninjau Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional. (BeritaNasional/Setpres)
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan Keterangan Pers Usai Meninjau Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional. (BeritaNasional/Setpres)

BeritaNasional.com -  Pemerintah terus memperluas program vaksinasi untuk melawan berbagai penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Presiden RI Joko Widodo pun menekankan perlunya kewaspadaan terhadap virus polio dan meningkatnya kasus tuberkulosis (TBC).

“Sekarang ini, di seluruh dunia, kita menghadapi wabah polio yang kembali muncul. TBC juga mengalami peningkatan,” ujar Presiden Joko Widodo dalam pernyataan persnya setelah meninjau Pekan Imunisasi Nasional di Posyandu Rajawali 3, Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (23/7/2024).

Presiden menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di daerah harus bekerja sama, terutama di wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah, untuk memastikan semua anak menerima vaksin polio guna mencegah kelumpuhan.

“Kita ingin segera menangani daerah-daerah dengan cakupan vaksin polio yang masih rendah. Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan harus dikerahkan agar semua anak mendapatkan vaksin polio, sehingga tidak terjadi kelumpuhan,” jelasnya.

Pekan Imunisasi Nasional ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit menular.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait virus polio di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia termasuk dalam kategori risiko tinggi terhadap polio.

Sejak 2022 hingga 2024, dilaporkan total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini terjadi di 8 provinsi, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.

Kemenkes telah melakukan pemetaan polio dan mendapat rekomendasi dari Komite Imunisasi Nasional (KIN), Komite Ahli Surveilans PD3I, WHO, dan UNICEF untuk melakukan imunisasi tambahan, termasuk Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio. Vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) juga digunakan untuk merespons KLB polio tipe 2.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: