Profil Tim Walz, dari Guru hingga Jadi Cawapres AS
BeritaNasional.com - Capres AS dari Partai Demokrat Kamala Harris memilih Tim Walz sebagai cawapresnya karena ia punya sifat yang lugas dan punya kepemimpinan yang bagus dan berani.
Walz yang selama ini jadi Gubernur Minnesota disukai oleh para pendukung Partai Demokrat. Ia juga disukai warga pedesaan AS.
Walz dinilai berani melawan capres AS dari Partai Republik Donald Trump. Ia bahkan menyebut, capres AS dari Partai Republik Donald Trump dan wakilnya JD Vance sebagai orang aneh. Ia mengatakan, keduanya tidak pantas memerintah AS.
Walz sendiri lahir pada 6 April 1964, di West Point, Nebraska. Ia tumbuh besar dan bekerja di pertanian keluarganya di komunitas pedesaan di bagian barat laut negara bagian tersebut. Oleh karena itu tak heran warga pedesaan AS menyukai karakternya.
Kelar sarjana dari Chadron State College, ia menerima posisi mengajar selama setahun dengan WorldTeach di China.
Setelah kembali ke AS, Walz memilih untuk mengajar dan menjadi pelatih di Alliance, Nebraska. Di sana ia bertemu dengan istrinya, Gwen Whipple yang juga seorang guru.
Dia menikah pada 1994 dan pindah dua tahun kemudian ke Mankato di Minnesota, negara bagian asal istrinya. Ia jadi guru geografi dan pelatih di Mankato West High School.
Walz mulai masuk ke dunia politik ditandai dengan layanannya sebagai anggota Garda Nasional, termasuk penugasan ke Irak dalam mendukung Operasi Kebebasan Irak.
Pada 2006, Walz memasuki dunia politik dengan memenangi kursi di Dewan Perwakilan Rakyat AS, mewakili Distrik Kongres Pertama Minnesota.
Walz terkenal memprioritaskan hak-hak veteran, reformasi perawatan kesehatan, dan inisiatif energi terbarukan, sering bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai hasil nyata. Sebagai gubernur Minnesota sejak 2019, Walz semakin memperkuat komitmennya terhadap agenda progresif.
Dikutip dari Antara, pemilihan Walz oleh Harris sebagai pasangan cawapres dalam pemilihan presiden mencerminkan keselarasan strategis nilai-nilai dan gaya pemerintahan.
Walz dan Harris ingin beresonansi dengan pemilih yang beragam, fokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, akses perawatan kesehatan, dan keadilan sosial.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu