Seni Memahami Kekasih: Film Teranyar tentang Perjalanan Cinta yang Diadaptasi dari Novel

BeritaNasional.com - IDN Pictures meluncurkan ofisial poster dan trailer film drama komedi terbaru yang diangkat dari kisah nyata di balik layar tentang cinta sederhana, tetapi sarat makna berjudul Seni Memahami Kekasih yang hadir di bioskop mulai 5 September 2024 secara serentak di seluruh jaringan bioskop Indonesia.

Film ini diadaptasi dari buku "Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih" karya Agus Mulyadi yang mengisahkan perjalanan cinta antara dirinya dan istrinya, Kalis Mardiasih. 

Agus Mulyadi adalah seorang blogger asli Magelang yang sering membahas mengenai kesehariannya, sosial-politik, sepak bola, hingga isu-isu populer di media sosial. Sementara itu, Kalis Mardiasih adalah seorang penulis sekaligus aktivis muda Nahdlatul Ulama yang peduli terhadap isu-isu sosial, khususnya perempuan.

Kalis mengatakan bahwa dirinya dan sang suami, Agus Mulyadi, sangat intens dan terlibat langsung dalam penggarapan film tersebut.

‘’Isinya adalah adegan kami berdua yang lucu banget pas pacaran. Jadi, sebagian besar dari buku itu, dijahit jadi satu dan disatukan sebagai film,’’ tutur Kalis saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).

Sementara itu, Agus mengapresiasi para pemain film tersebut, terutama aktor Elang El Gibran yang memerankan dirinya.

‘’Saya senang banget ketika dipilih Elang itu. Elang orang Bantul dan wajahnya agak mirip (saya). Saya diminta satu scane saya beradu peran dengan Elang. Elang sangat bisa menjadi Agus Mulyadi dalam keseharian,’’ ungkapnya.

Febby Rastanty yang memerankan tokoh Kalis mengatakan film ini mengangkat perjuangan cinta yang konfliknya kerap dialami masyarakat di dunia nyata.    

‘’Tentang perjuangan cinta. Kalau perempuan banyak overthinking, pakai hati. Laki-laki cenderung pakai logika. Itu sih yang cukup related banyak yang dialami remaja,’’ tuturnya.

Menurut Febby, film ini juga menggambarkan perjuangan sepasang kekasih menuju pernikahan yang penuh lika-liku permasalahan seperti pertimbangan finansial.

''Cerita cinta menuju pernikahan. Kayak gimana mau nikah, tentang masalah finansial, masalah yang dekat dengan kita. Bukan toxic relationship, perselingkuhan, tidak serumit dan sekompleks itu. Tapi, nyata banget dan dijalani sehari-hari sama orang di Indonesia,’’ ungkapnya.

Bukan hanya tentang cinta, lanjut Febby, film ini juga mengangkat hak-hak perempuan.

‘’Mbak Kalis bersuara tentang hak perempuan. Dramanya sangat menarik di film ini ada beberapa adegan yang cukup berat. jadi enggak cuma ketawa-ketawa doang,’’ katanya.

Elang El Gibran yang berperan sebagai Agus mengatakan dirinya selalu aktif berdiskusi dengan Kalis dan Agus dalam setiap adegan agar hasilnya mirip dengan kehidupan perjalanan cinta keduanya. 

‘’Dari awal proses sampai akhir, semuanya menarik karena kompleksitasnya menarik banget. Aku juga sempat nanya mbak kalis dan Agus waktu dulu adegannya seperti ini enggak sih,’’ tandasnya.

Lantas, Jeihan Angga sebagai sutradara mengungkapkan bahwa film ini mengajak penonton untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia. 

"Meski 'Seni Memahami Kekasih berfokus pada genre drama komedi, film ini juga kaya akan nilai-nilai budaya Indonesia, dengan menggunakan bahasa Jawa sebagai dialognya untuk mendukung cerita yang berlatar di Solo dan Yogyakarta," katanya.

Diketahui, poster yang dirilis pada 7 Agustus 2024 menampilkan Elang El Gibran sebagai Agus dan Febby Rastanty sebagai Kalis, yang tengah berteduh dari hujan sambil menatap satu sama lain dengan ekspresi penuh kebahagiaan.

Dengan latar belakang toko buku pinggir jalan dan motor bebek di bagian depan, poster ini menggambarkan kisah cinta Agus dan Kalis yang penuh kesederhanaan

Selain Elang El Gibran dan Febby Rastanty, film ini juga dibintangi oleh Sisca Saras, Devina Aureel Yusril Fahriza, Beni Siregar, dan Desy Genoveva. Film ini disutradarai oleh jeihan Anggo yang sebelumnya menggarap "Mekah I'm Coming' dan berhasil menjadi Film Cerita Desy Genoveva di layar lebar.

Kisah Agus dan Kalis sebelum menikah akan menjadi fokus utama film ini, menampilkan cinta yang sederhana namun penuh tawa dan kebahagiaan.