Turunkan Ketegangan, Joe Biden Utus Pejabatnya ke Timur Tengah
BeritaNasional.com - Pembunuhan Ismail Haniyeh selaku pemimpin Hamas semakin memanaskan konflik di Timur Tengah, apalagi Iran bersumpah akan membalas kejahatan Israel.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, Iran sejatinya mampu berinteraksi dengan baik dengan semua negara. Namun Iran tidak akan pernah tunduk pada tekanan negara manapun. Baik Iran maupun Hizbullah bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel.
Sementara itu, anggota Biro Politik Hamas, Osama Hamdan mengatakan, Amerika Serikat tidak lagi dipandang sebagai negosiator yang dapat diandalkan untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Hamas tidak bisa ditekan oleh Amerika yang selalu memihak kepada Israel.
Dikutip dari AP, Hamdan mengatakan, Hamas juga tidak melihat Israel punya itikad baik dalam negosiasi gencatan senjata. Hamas tidak percaya pemerintahan Joe Biden mampu menekan kabinet perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuat kesepakatan damai di Gaza.
Meski demikian Joe Biden tetap mengutus utusannya ke Timur Tengah untuk menurunkan ketegangan di wilayah tersebut dan mendorong agar negosiasi Hamas dan Israel bisa dilakukan.
Dikutip dari Anadolu, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan meminta Brett McGurk dan Amos Hochstein melawat ke Timur Tengah atas perintah Biden.
McGurk dijadwalkan mengunjungi Kairo sebelum berangkat ke Doha, Qatar, tempat perundingan gencatan senjata dijadwalkan. Sedangkan Hochstein diutus ke Beirut, Ibu Kota Lebanon.
Pemerintahan Joe Biden terus mengupayakan kesepakatan tentang sandera dan gencatan senjata di Gaza. Mereka juga berusaha menurunkan ketegangan di Timur Tengah.
4 bulan yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 19 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 5 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu