Apa Itu Monkeypox?

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 19 Agustus 2024 | 23:00 WIB
Ilustrasi terinfeksi cacar monyet (Foto/Freepik)
Ilustrasi terinfeksi cacar monyet (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Penyakit Monkeypox atau cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus ini berasal dari kelompok virus yang sama dengan virus cacar.

Virus ini pada awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun kini virus cacar monyet menular antar manusia, terutama menular antara kaum gay yang melakukan kontak fisik intens.

Dikutip dari BBC, cacar monyet menyebar ke hampir 100 negara termasuk beberapa negara di Eropa dan Asia. Namun cacar monyet bisa dikendalikan dengan vaksin cacar monyet.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Robert Sinto, Sp. PD, K-PTI menjelaskan, sebenarnya Monkeypox bukan penyakit kulit saja meski memang masuknya di kulit. 

"Tapi kita bisa melihat banyak organ yang terkena cacar monyet ini seperti organ respirasi, saluran pernapasan, saluran cerna, sistem saraf pusat,” kata dr Robert, dikutip dalam acara Webinar Tatalaksana Monkeypox.

Oleh karena itu, penyakit Monkeypox memiliki sifat sistemik yang mana bukan hanya terlokalisit di kulit saja. Makanya pendekatan yang harus dilakukan juga harus multidisiplin dengan melibatkan berbagai bidang keilmuan.


Lalu apa saja gejala Monkeypox?

Gejala cacar monyet awal berupa demam, sakit kepala, bengkak, nyeri otot, juga nyeri punggung. Usai demam mereda, ruam dapat timbul, sering kali dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, paling sering pada telapak tangan, dan telapak kaki.

Ruam bisa sangat gatal atau nyeri, lambat laun berubah dan melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok.

Infeksi cacar monyet biasanya hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari. Kasus cacar monyet yang parah bisa menyebabkan lesi menyerang seluruh tubuh, terutama mulut, mata, dan alat kelamin, juga anus.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: