Indonesia Hadapi Hampir 5 Juta Ancaman Online di Q2 2024

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 02 September 2024 | 13:00 WIB
Ilustrasi serangan siber. (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi serangan siber. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Perkembangan teknologi yang pesat saat ini diiringi dengan meningkatnya serangan siber di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Tanah Airi menjadi salah satu target utama bagi para pelaku kejahatan siber. Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mengusulkan pembentukan Akademi Keamanan Siber sebagai langkah untuk memperkuat pertahanan siber nasional.

"Di tengah lanskap ancaman siber yang terus berubah, penting bagi setiap individu untuk memiliki kebersihan siber yang baik. Serangan siber akan terus berkembang dalam hal teknik, target, dan eksekusi. Meski menghadapi tantangan risiko siber, masa depan Indonesia tetap menjanjikan dengan kemajuan teknologi, seperti penerapan kecerdasan buatan (AI) yang diprediksi dapat berkontribusi hingga Rp 5.299 triliun dalam nilai ekonomi," ucap Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara dan Negara Berkembang Asia di Kaspersky, Senin (2/8/2024).

Network (KSN) untuk kuartal II (Q2) 2024 mengungkapkan penurunan sebesar 38,08 persen dalam upaya serangan siber terhadap pengguna internet di Indonesia dari April hingga Juni tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berikut adalah beberapa temuan penting dari laporan tersebut:

Statistik KSN Indonesia Q2 2024:

Ancaman Daring:

- Q2 2023: 7.729.320 deteksi

- Q1 2024: 5.863.955 deteksi

- Q2 2024: 4.785.898 deteksi

Ancaman Lokal:

- Q2 2023: 13.015.667 deteksi

- Q1 2024: 10.094.836 deteksi

- Q2 2024: 8.392.651 deteksi

Hampir 5 Juta Ancaman Daring di Tahun 2024

Laporan terbaru Kaspersky mencatat bahwa sebanyak 4.785.898 ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni 2024. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 38,08 persen dibandingkan dengan 7.729.320 deteksi pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, terdapat penurunan sebesar 18,38 persen dibandingkan dengan periode Januari hingga Maret (Q1 2024), yang mencatat 5.863.955 deteksi ancaman daring. Secara keseluruhan, 18,4 persen pengguna di Indonesia terpapar ancaman berbasis web selama Q2 2024, menempatkan Indonesia di peringkat ke-105 global dalam hal risiko penjelajahan web.

Lebih dari 8 Juta Ancaman Lokal di Tahun 2024

Statistik infeksi lokal pada komputer pengguna merupakan indikator penting dalam memahami tingkat ancaman. Worm dan virus file adalah penyebab utama dari banyak insiden ini.

Data menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui perangkat penyimpanan USB, CD, DVD, dan metode offline lainnya. Pada Q2 2024, 21,9 persen pengguna di Indonesia mengalami serangan dari ancaman lokal, dengan Kaspersky mencatat 8.392.651 insiden pada komputer partisipan KSN di Indonesia.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 35,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Q2 2023), yang mencatat 13.015.667 deteksi. Data ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-79 secara global.

"Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk siap menghadapi berbagai skenario agar mereka bisa tetap aman dalam menjalani kehidupan digital mereka," tandas Yeo.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: