Anies Gagal Maju Pilkada 2024, PKS Minta Jangan Ada Buzzer untuk Saling Serang

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 03 September 2024 | 14:15 WIB
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (kiri) saat berfoto bersama petinggi PKS dan MPR. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (kiri) saat berfoto bersama petinggi PKS dan MPR. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta tidak perlu buzzer untuk saling serang karena Anies Baswedan gagal maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

HNW melihat ada kondisi pembelahan akibat gagalnya Anies maju sebagai calon gubernur Jakarta.

"Karena itu, tidak perlulah sekarang saling mem-buzzer, saling menciptakan kondisi yang seolah-olah harus ada pembelahan," kata HNW di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Hidayat melihat ada pihak yang tidak mendukung Anies disebut sebagai anti-Anies. Begitu juga sebaliknya. Seharusnya, dalam demokrasi, telah diberikan ruang untuk bersepakat dan tidak bersepakat.

"Kalau tidak dukung Pak Anies, artinya harus kemudian anti Pak Anies atau kemudian mendukung Pak Anies artinya harus anti kepada yang tidak dukung Pak Anies. Demokrasi memberikan ruang untuk kita bersepakat atau tidak bersepakat. Yang penting, semuanya tetap dalam koridor hukum, koridor konstitusi, koridor untuk indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Wakil ketua MPR RI ini mengatakan Anies tidak bisa maju sebagai calon gubernur adalah sebuah realita. Anies sendiri, kata Hidayat, sudah legawa.

"Bahwa Pak Anies kemudian tidak mendapatkan perahu untuk berlayar, ya itu realitas yang Pak Anies sudah menerimanya dengan legawa. Saya kira kita semuanya tidak perlu mempertajam dengan apalagi menyampaikan penilaian-penilaian yang sesungguhnya tidak proporsional," ujarnya.

Hidayat menilai masalah Anies tidak maju ini bisa menjadi pembelajaran. Terutama dalam melakukan komunikasi politik.

"Menurut saya, sekali lagi, inilah yang terjadi mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran ke depan, termasuk juga bagaimana kita berkomunikasi atau berkolaborasi dengan parpol-parpol," ujarnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: