Momen Haru Imam Besar Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus, Dibalas dengan Cium Tangan

Oleh: Oke Atmaja
Kamis, 05 September 2024 | 13:26 WIB
Momen Haru Imam Besar Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus, Dibalas dengan Cium Tangan. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Momen Haru Imam Besar Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus, Dibalas dengan Cium Tangan. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com -  Ada momen menarik saat Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus pemimpin Vatikan Paus Fransiskus. Hal ini menjadi sorotan dikarenakan Paus membalas dengan mencium tangan Nasaruddin Umar setelahnya.

Momen ini terjadi saat Paus Fransiskus melakukan dialog antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Ia pun diajak berkeliling melihat Masjid Istiqlal oleh Nasaruddin.

Paus Fransiskus menengok Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral dengan didampingi oleh Nasaruddin.

Kemudian keduanya pun berfoto bersama di sekitar Masjid Istiqlal. Lalu, di momen ini Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus pun membalas dengan mencium tangan dari Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.

Pastinya momen ini menjadi pemandangan menarik dikarenakan kedua tokoh agama tersebut memberikan kesejukan.

Sebelumnya, dalam lawatannya ke Masjid Istiqlal, mengenang sejarah pembangunan Masjid Istiqlal yang dibangun oleh arsitek Kristiani. Ia bilang, ini adalah bentuk toleransi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Begitu dikatakan Paus saat melakukan dialog antaragama bersama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

"Saya mengenang dengan senang hati bahwa Masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban ," ujar Paus.

Dia pun menilaidibangunnya Masjid Istiqlal oleh arsitek beragama Kristiani ini membuktikan sejarah bangsa Indonesia merupakan penuh akan toleransi.

"Ini membuktikan bahwa dalam sejarah bangsa ini dan dalam budaya yang berkembang di sini, masjid seperti tempat ibadah lainnya adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dengan damai di antara agama-agama dan berbagai kepekaan rohani yang berbeda," tegas dia.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: