Kemenag Bantah Tuduhan Mangkir, Sebut Menag Yaqut sedang Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 23 September 2024 | 18:28 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (BeritaNasional/Elvis).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Juru Bicara Kementerian Agama, Sunanto memastikan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji. Menurutnya, saat ini Menag sedang mendapatkan tugas negara untuk datang ke pertemuan internasional di Paris, Prancis.

“Menag tidak mangkir dari undangan Pansus Angket Haji. Menag saat menerima undangan sedang berada di luar negeri untuk menjalankan tugas negara. Hal ini juga sudah dijelaskan Menag secara tertulis kepada Pansus Angket Haji DPR,” ungkap Sunanto dalam keterangannya, Senin (23/9/2024).

“Gus Men saat ini tengah menghadiri pertemuan internasional untuk perdamaian di Paris, Prancis,” sambungnya.

Menurut Sunanto, Menag Yaqut tengah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara. Menag mengawali kunjungan kerjanya ke Arab Saudi untuk membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. 

Dari Arab Saudi, Menag bertolak ke Milan-Italia, pada 18 September 2024 untuk menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Halal Italia. Ini merupakan MRA Jaminan Sertifikasi Halal yang pertama di Eropa. 

MRA menjadi landasan saling pengakuan sertifikat halal antara Kementerian Agama RI dengan Halal Italia. Selama di Italia Menag juga melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk membahas akselerasi program sertifikasi halal.

Selanjutnya, dari Milan, Menag menuju ke Prancis untuk melaksanakan amanat dari Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan Internasional untuk Perdamaian (International Meeting for Peace) ke-38 yang diselenggarakan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pertemuan ini berlangsung di Paris, Prancis, 22-24 September 2024.

Dalam pertemuan ini, Menag menyampaikan salam dari Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

"Saya memandang pertemuan ini fundamental dalam menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan perdamaian dunia," kata Yaqut.

“Presiden Macron menyambut salam dari Presiden Jokowi dengan gembira. Dia mengatakan bahwa dirinya dengan Presiden Jokowi bersahabat baik. Presiden Macron juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia dan Prancis bisa saling menggali persamaan untuk berkontribusi pada perdamaian dunia," sambungnya.

Yaqut mengatakan, Presiden Emmanuel Macron menjadi pembicara kunci pada pembukaan International Meeting for Peace ini. Presiden Macron, kutip Menag, mengatakan, 

“Agama memainkan peran penting dalam usaha rehumanisasi di tengah gejala dehumanisasi, khususnya melihat apa yang terjadi di Jalur Gaza.” bebernya.

Membayangkan perdamaian, menurut Presiden Macron, menjadi langkah krusial dalam mewujudkan perdamaian. 

"Membayangkan artinya menciptakan hal baru berdasarkan realita yang ada," kata Presiden Macron seperti disampaikan Menag Yaqut.

Presiden Prancis, lanjut Gus Men, mengingatkan semua pihak harus menyadari kenyataan bahwa dunia menjadi tempat hidup bersama. Karenanya, 

"Kita harus saling mengakui keberadaan sesama manusia serta menihilkan permusuhan," tutunya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: