Gen Z Ingin Pemimpin Daerah yang Peduli Pendidikan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 10 Oktober 2024 | 03:00 WIB
Ilustrasi Gen Z ingin pemimpin daerah yang peduli pendidikan (Foto/Freepik)
Ilustrasi Gen Z ingin pemimpin daerah yang peduli pendidikan (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Siswa berprestasi pemenang debat kebangsaan kelas 12 MAN 4 Jakarta, Alif Athallah Putra (17) yang mewakili generasi Z ingin agar calon pemimpin daerah dapat lebih memperhatikan masalah pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Alif di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta usai menerima penghargaan sebagai pembicara terbaik dalam kompetisi debat tingkat SMA/sederajat se-Jabodetabek, menanggapi Pilkada serentak yang akan berlangsung November mendatang.

"Kalau dari Gen Z sendiri, kami ingin bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi di tingkat selanjutnya lebih mudah. Kami berharap calon pemimpin daerah lebih concern (perhatian) ke situ," katanya.

Ia mengatakan, penting bagi calon pemimpin daerah untuk membuat program-program yang dekat dengan gen Z, mengingat berdasarkan data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024, pemilih dari Generasi Z (17-30 tahun) dan Milenial (31-40 tahun) mendominasi pada Pemilu 2024 dengan persentase 56,45 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024.

"Jadi kami berharap ada program-program yang terdekat dengan kami, bagaimana masuk kuliah, merujuk pada bagaimana menyediakan program-program yang menjamin kami untuk mendapatkan pendidikan di tingkat selanjutnya," ujarnya dikutip dari Antara.

Ciri khas Gen Z, ujar dia, menginginkan program yang simpel dan langsung menyasar mereka. "Kami mau yang simpel, ya sudah yang mau ditawarkan ke kita apa, buat isu-isu yang terdekat langsung jadi, itu mungkin cepat lah, sat-set buat kita sehingga bisa langsung merasakannya."

Selain itu, menurutnya, isu tentang pekerjaan juga menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh calon pemimpin daerah.

"Di lingkungan pekerjaan juga perlu diperhatikan, karena banyak gen Z yang sudah mulai masuk kerja, dan biasanya gen Z kan juga lebih efektif, kerjanya lebih bagus kalau kita work from anywhere (kerja dari mana saja) daripada work from office (kerja dari kantor)," tambahnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: