Benar Engga Sih Kehujanan Membuat Kita Demam Lalu Pilek dan Batuk?

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:00 WIB
(Ilustrasi Demam/Pinterest)
(Ilustrasi Demam/Pinterest)

Berita Nasional-  Bukan hal yang aneh saat melihat orangtua melarang anaknya keluar rumah saat hujan turun, terutama di Indonesia. Alasannya, air hujan dipercaya bisa menjadi pemicu penyakit sehingga harus dihindari. Ini nih yang sering kita dengar soal air hujan

Kehujanan Memicu Demam 

Demam merupakan salah satu dampak kehujanan yang sangat dipercayai. Karena itu, langsung mandi dan mengeringkan badan disebut bisa membantu menurunkan risiko demam. Faktanya, hingga kini belum diketahui apakah ada penyebab langsung kehujanan dengan demam. Namun, naiknya suhu tubuh diduga terkait dengan perubahan suhu yang terjadi secara drastis yang mengakibatkan virus berkembang.

Kehujanan Penyebab Pilek dan Batuk 

Selain demam, kehujanan juga dipercaya bisa menyebabkan seseorang mengalami pilek dan batuk. Namun, kedua hal ini sebenarnya tidak berkaitan secara langsung. Seperti diketahui, flu, batuk, dan pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Maka dari itu, kehujanan mungkin bukan penyebab utamanya. 

Kehujanan Membuat Sakit Kepala 

Sekali lagi, tidak diketahui secara pasti kaitan antara sakit kepala dengan kehujanan. Akan tetapi, hal ini mungkin juga terjadi karena ada perubahan suhu atau cuaca yang menjadi lebih dingin. Faktanya, risiko sakit kepala atau gejala penyakit yang muncul setelah kehujanan diduga terkait karena penurunan suhu tubuh dengan perubahan cuaca.

Ini nih fakta yang perlu kamu ketahui tentang hujan

Dampak kehujanan yang paling populer adalah pilek dan batuk. Tapi kedua penyakit ini datangnya dari infeksi virus. Maka itu pilek dan batuk akibat kehujanan bisa dikatakan sebagai mitos. Namun, bukan berarti hal ini tidak mungkin terjadi. Seseorang bisa saja mengalami flu dan batuk setelah kehujanan, biasanya hal ini terjadi karena penurunan sistem kekebalan tubuh. 

Selain itu, air hujan yang turun bisa saja terpapar atau mengandung polutan, virus, bakteri, atau zat asing, misalnya dari atap rumah. Zat tersebut kemudian terbawa oleh air dan mencemari udara. Saat udara yang tercemar dihirup, ada kemungkinan zat penyebab penyakit tersebut juga masuk ke dalam tubuh. Jika sudah begitu, risiko terjadinya penyakit setelah kehujanan menjadi lebih besar. 

Untuk menghindari muncul dampak kesehatan akibat kehujanan, penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga. Selain itu, lengkapi juga dengan konsumsi multivitamin tambahan agar daya tahan tubuh terjagasinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: