Kapolres Pastikan Pelajar AAP Koma Akibat Perkelahian, Bukan Pengeroyokan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 10 Oktober 2024 | 19:14 WIB
Ilustrasi kekerasan. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kekerasan. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, memastikan bahwa kasus seorang pelajar berinisial AAP (16) yang mengalami koma bukan akibat pengeroyokan atau perundungan (bullying), melainkan karena perkelahian dengan temannya yang berinisial MAA (17).

"Pelakunya adalah anak-anak, mereka berkelahi. Jadi, ini bukan bullying, melainkan perkelahian satu lawan satu. Terduga pelaku hanya satu orang (MAA)," ujar Ade Rahmat saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024).

Kepastian tersebut disampaikan oleh Ade Rahmat setelah pihaknya mendatangi lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan lebih lanjut.

"Sampai saat ini, tim dari PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) sudah ke lokasi, ke sekolah, bersama Kasat Reskrim untuk mengecek kejadian. Kami juga sudah memeriksa lima saksi," kata Ade Rahmat.

"Kasus ini masih terus berjalan dalam proses penyelidikan. Saksi-saksi yang telah diperiksa termasuk pelajar lainnya serta penjaga sekolah yang mengetahui kejadian tersebut," tambahnya.

Sementara itu, pengakuan bahwa AAP dikeroyok diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga korban, Saut Hamonangan Turnip. Ia mengklaim bahwa kliennya diduga mengalami pengeroyokan, sebagaimana informasi yang didapat dari ayah korban.

"Sekolah kemungkinan besar memiliki CCTV dan ada juga sekuriti yang seharusnya mengawal kasus ini. Tolong dikonfirmasi jumlah pelakunya, karena kami mendapat informasi dari Pak Mukti, ayah korban, dan Naufal, kakak korban, yang melapor," kata Saut.

Saut juga menyampaikan bahwa kondisi AAP saat ini masih dirawat di ICU setelah mengalami koma selama tiga hari.

"Ya, masih di ruang ICU. Saat ini penjengukan masih dibatasi. AAP koma sejak tanggal 8, 9, dan 10. Jadi ini hari ketiganya," ungkap Saut.

Saut menambahkan bahwa dari pengamatan keluarga terhadap tubuh korban, ditemukan beberapa luka akibat pukulan, bahkan terdapat bekas injakan sepatu di kepala korban setelah kejadian.

"Iya, itu juga diperkuat oleh orangtuanya. Bekas telapak sepatu itu masih terlihat jelas saat dibawa ke rumah sakit. Mungkin karena kuatnya tenaga yang dikeluarkan, bekasnya sangat terlihat," kata Saut.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: