Saat Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Pasukan Perdamaian

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 16 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan. (Foto/BPMI).
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan. (Foto/BPMI).

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia sangat mengecam keras serangan Israel ke markas pasukan sementara PBB di Lebanon (UNIFIL). Ia bilang, hal tersebut seharusnya tidaklah terjadi.

Jokowi menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan, terlebih lagi saat pasukan perdamaian yang seharusnya netral justru menjadi sasaran.

“Indonesia mengutuk keras serangan Israel, baik ke Gaza, ke Lebanon, dan yang terakhir ke UNIFIL Lebanon, mengutuk keras,” ujar Jokowi dikutip dari laman Setkab, Rabu (16/10/2024).

Kepala Negara menekankan bahwa serangan terhadap pasukan perdamaian adalah tindakan yang sangat tidak dapat diterima. Hal ini menurutnya karena pasukan tersebut berada di lokasi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian, bukan untuk terlibat dalam konflik.

“Enggak boleh itu yang namanya pasukan perdamaian kok ikut-ikutan diserang. Ada yang luka lagi,” ungkap Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaporkan terluka akibat terkena rekoset dari baku tembak antara Militer Israel (IDF) dengan Hizbullah yang terjadi di Lebanon pada Kamis (11/10/2024) pagi.

Kapuspen TNI, Mayjen Hariyanto, membenarkan bahwa dua prajurit yang terdampak merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) saat berjaga di Naqoura, Lebanon.

"Pada Kamis, 10 Oktober 2024, pukul 05.05 waktu setempat, di Tower Pengamat (OP14) Naqoura, terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah. Terdengar ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024).sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: