Lurah Pejaten Barat Angkat Suara soal Penodongan Senjata Api terhadap Anggota PPSU

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 16 Oktober 2024 | 19:55 WIB
Ilustrasi pertengkaran. (Foto/Freepik)
Ilustrasi pertengkaran. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar, angkat suara mengenai kejadian yang menimpa tujuh anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang ditodong pistol oleh seorang pria di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

“Saya sebagai pelapor, karena mereka adalah staf saya, tujuh orang anggota PPSU. Jadi, saya melaporkan kejadian tersebut,” kata Asep saat dihubungi, Rabu (16/10/2024).

Kejadian itu terjadi pada Selasa (15/10/2024) pagi. Pelaku yang berinisial FA marah dan sempat menodongkan benda berbentuk pistol kepada anggota PPSU yang sedang menebang pohon yang patah akibat hujan angin.

“Itu pukul 6.05. Setelah itu, saya perintahkan anak-anak, melalui apel pagi dan grup WA, untuk melakukan perapihan di lokasi. Sekitar pukul 08.00, tujuh anggota PPSU meluncur ke lokasi tersebut sambil membawa mesin potong pohon,” kata dia.

“Sampai di lokasi, mereka melakukan pembersihan dan diawali dengan izin kepada sekuriti, yang memperbolehkan. Pada saat proses penebangan, mereka juga sudah meminta izin kepada pemilik rumah, yaitu tante dari pelaku, dan didampingi oleh tim admin. Jadi, kompleks itu memiliki paguyuban, didampingi adminnya,” tambah Asep.

Dengan seluruh koordinasi yang sudah dijalankan, kata Asep, pihaknya telah melakukan semua prosedur. Namun, ketika sekira pukul 08.00 WIB, FA keluar dari rumah nomor P11 sambil berkata kasar dan menodongkan pistol.

“Tadinya anak-anak belum sadar kalau itu pistol. Mereka baru menyadari setelah memperhatikan, lalu menghentikan pekerjaan dan turun dari lokasi. Anak-anak merapikan alat dan berlari menuju pos sekuriti,” bebernya.

Akibat kejadian itu, Asep pun menerima laporan dari koordinator PPSU. Hingga akhirnya, sekira pukul 10.00 WIB, anggota Forkopimda bersama paguyuban wilayah setempat mendatangi lokasi.

“Yang bersangkutan mengaku dan sempat ada wawancara. Akhirnya, saya meninggalkan lokasi karena dia tidak banyak bicara. Saya hanya mendengar keterangannya, lalu saya izin pamit untuk melaporkan ke polisi,” ungkapnya.

Alasan Asep melaporkan FA ke polisi adalah karena merasa tidak terima dengan sikap acuh yang dilontarkan pelaku. Dalam pertemuan tersebut, permintaan maaf dari FA terkesan arogan.

“Iya, dia merasa, 'saya sudah meminta maaf. Lalu, masalahnya apa? Kenapa ini sampai kelurahan datang? Saya kan sudah minta maaf.' Nadanya tinggi,” kata dia.

“Ada arogansi di situ. Saya menilai, kok ini orang minta maaf, tapi sikap dan perilakunya tidak menunjukkan penyesalan. Di situlah saya langsung keluar dari ruangan,” tambahnya.

Dilaporkan ke Polisi

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi telah membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait PPSU yang sedang menebang pohon di lokasi namun ditodong pistol.

"Beberapa anggota PPSU Kelurahan Pejaten Barat, di antaranya AS, RM, YS, AA, dan L, melaksanakan penebangan pohon di depan rumah pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).

Adapun, lanjut Ade Ary, kejadian itu terjadi pada Selasa (15/10/2024) pagi. Pelaku inisial FA yang marah sempat menodongkan benda berbentuk pistol kepada keempat anggota PPSU.

"Tiba-tiba pelaku membuka jendela rumahnya di lantai dua, memanggil dengan kata-kata kasar, dan selanjutnya mengacungkan senjata api ke arah karyawan PPSU untuk menghentikan aktivitas penebangan pohon," ujarnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: